1. pindahan

3.4K 104 5
                                    

Seorang gadis tengah tergesa-gesa memasuki area sekolah dia bernama Greta Ana Adora gadis yang berpindah dari Bandung. Gadis yang sangat cantik, imut, baby face, putih bersih dan sedikit tinggi bisa di bilang tidak terlalu tinggi biasa di sebut dengan Ana. Baru pertama kali berpindah Ana sudah menjadi sorotan semua murid karena penampilan dan wajahnya yang sangat cantik alami tanpa memakai Make-up. Banyak yang menatap kagum dirinya dan ada juga yang menghujat dirinya.

"Woy... Gilaa itu mukanya masih ke bocah banget njay," heboh murid yang memakai bando.

"Gila-gila cantik banget...."

"Ck, muka-muka orang sok polos aja." Tak suka wanita berambut keriting.

"Cantikan gue kali," cibir Amel.

"Yupsss.."

Ana hanya mendengarkan cibiran dari seluruh murid dan Ana hanya menunduk kan kepalanya. Ia kira hari pertama masuk tidak akan seperti ini ternyata dugaannya salah.

Ana terus menelusuri koridor dan akhirnya sampai di depan kepala sekolah. Ana tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok...tok...tok..

"Masuk.." Terdengar suara dari dalam akhirnya Ana segera membuka pintu dan tak lupa mengucap salam.

"Assalamualaikum pak,"

Pria paruh baya tersebut menjawab salam dari Ana lalu segera mempersilakan dirinya untuk duduk. "Kamu masuk kelas 11 MIPA 1 oke," ujar pria paruh baya lalu di angguki oleh Ana dan tak lupa mengucapkan terimakasih. 

Ana langsung meninggalkan ruang kepala sekolah lalu segera mencari kelas yang sudah di tentukan oleh kepala sekolah ia menelusuri koridor tanpa sengaja Ana melihat ada seorang cowok yang tengah berjalan sambil tangannya di masukkan ke kantung celana.

Ana memutuskan untuk bertanya kepada cowok tersebut. " Kakk... Mau tanya, kelas 11 MIPA 1 dimana ya kak?" Tanya Ana sambil menatap wajah cowok tersebut.

"Gue antar."

Ana masih tak mengerti apa yang di omongin oleh cowok tersebut, membuat Ana bingung sendiri dan menatap cowok tersebut yang sudah jalan terlebih dahulu.

"Eh... Kakak... Gak usah.." Teriak Ana sambil berlari kecil.

Cowok tersebut membalikkan badannya lalu menatap datar Ana membuat dirinya bingung sendiri saat di liat seperti ini.

"Eh, gak usah kak, dimana letaknya aja." Kata Ana sambil tersenyum kikuk.

"Gue antar!" Ulang cowok tersebut sambil menatap tajam Ana membuat Ana menundukkan kepalanya karena takut dengan tatapan tajamnya  dan akhirnya mengikuti dari belakangnya.

Akhirnya sudah sampai cowok tersebut pun mengetuk pintu.

Tok...tok ..tok...

"Permisi...." Kata cowok tersebut sambil berdiri di depan pintu.

"Iya..." balas wanita cantik yang tengah tersenyum simpul ke arah cowok tersebut dan dirinya.

"Ada apa Davian?" Tanya Guru tersebut. Ya cowok tersebut bernama Galen Daviandra, Seorang ketua OSIS dan ketua basket.

"Dia murid baru disini." Kata Davian sambil melirik ke arah dirinya.

Deg

Ana sangat kaget kenapa dia bisa tau bahwa dirinya murid baru? Apa jangan-jangan dia cenayang? Ana akhirnya memutuskan tidak memikirkan hal itu lagi. Semua murid berbisik-bisik karena mereka pikir dirinya kenal dengan Kakak kelas yang ada di depannya.

"Heh yang bener aja tuh anak baru kenal Kak Davian"

"Gila-gila dia imut banget aaaa"

"Pasti gengnya Amel kalah cantik"

"Yang good looking semakin banyak gaesss"

Ana yang mendengar itu pun hanya menunduk malu dan  akhirnya Guru tersebut mempersilakan dirinya untuk masuk.

"Makasih ya Davian," tutur Guru tersebut lalu di angguki oleh Davian.

Davian meninggal kelas tersebut akhirnya Guru mempersilakan dirinya untuk memperkenalkan dirinya.

"Hai... Aku Greta Ana Adora, pindahan dari Bandung. Terimakasih." Ucap Ana lalu di angguki yang lainnya.

Guru tersebut mempersilakan dirinya duduk di meja paling pojok Lalu Ana langsung menuju meja yang di tunjuk oleh Guru tersebut.

"Hai," sapa gadis yang cantik berambut sebahu menyapa dirinya sambil tersenyum manis.

Ana membalas dengan senyuman kecil, lalu menghadap ke arah papan tulis.

"Nama aku Evelyn Gita, panggil aja El." Ujar El sambil mengulurkan tangannya.

"Ana," balas Ana sambil tersenyum simpul.

El dan Ana memperhatikan guru mengajar hingga akhirnya jam istirahat pun berbunyi.

Ana segera memasukkan buku dan alat tulis lainnya di dalam tas dan mengajak El untuk beristirahat.

"Ehmm.. El, kantin yuk." Ajak Ana lalu di angguki oleh El.

"Gas lah." Jawab El lalu segera beranjak dari tempat duduknya. 

Ana dan El segera keluar kelas dan jalan menuju kantin. Saat di kolidor banyak murid yang menatap kagum Ana tak butuh waktu lama akhirnya  sudah sampai di kantin.

Ternyata kantinnya sangat ramai dan tinggal tersisa satu meja paling pojok, meja tersebut Juga berdekatan dengan meja anak cowok akhirnya Ana dan El mutuskan menuju meja tersebut. El memutuskan untuk  segera memesan makanan untuk dirinya dan juga Ana.

"Na. Kamu mau pesen apa?" Tanya El membuat Ana berfikir sebentar.

Akhirnya Ana sudah menemukan makanan yang dirinya inginkan. "Aku mau somay aja deh, sama es apa aja dah. Terserah, yang penting somaynya, sambelnya yang pedes banget oke." Tutur Ana lalu diangguki oleh El.

El segera mengantri makanya, tanpa terasa Ana melihat sekeliling kantin dan tanpa sengaja kontak mata Ana menatap seorang cowok yang tengah menikmati makanannya. Ana melihat Davian terus membuat El memanggil berulang kali tidak kedengaran.

"BRAK.."

Ana sangat terkejut saat mendapatkan gebrakan meja  membuat dirinya menata El yang tengah cemberut.

"Oy. Ana, kamu liatin apa sih?! Aku panggilan gak di jawab?!" Kesal El sambil menaruh nampan dengan kasar.

"He ha apa-apa?" Bingung Ana.

"Ha he ha he Mulu lu!" Kesal El

"Sorry El, gak kedengaran tadi hehe," ungkap Ana.















Halo gaesss

Jangan lupa vote dan komen ya gaesss


BERBEDA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang