Pagi tiba Ana segera bangun langsung mandi dan setelah itu ia melaksanakan sholat subuh. Setalah selesai ia sudah siap dengan seragam sekolah lalu ia melihat wajahnya yang sangat pucat, dengan Mata sembab.
Aleta yang melihat itu terkejut. "Loh, lu nangis ya semalam? Tuh mata sembab banget." Kata Aleta membuat Ana mengangguk mengerti.
"Udah yok masak," cela Ana sambil mengganti topik lain agar Aleta tidak bertanya-tanya.
Aleta membantu Ana membuat makanan untuk dirinya dan Aleta. Aleta bingung pasti ini ada sangkut pautnya dengan Davian. Akhirnya Aleta memutuskan membuka room chat lalu mengirim pesan ke pada Delvin.
Bang irit
Bang lu berangkat Ama Ana ye. Kenya Ana lagi ada masalah nih
Y
Aleta tak heran juga jawaban Delvin dengan huruf abjad saja. Setalah itu ia membantu menaruh piring di meja dan Ana menyiapkan minumnya untuk dirinya dan Aleta.
Ana dan Aleta memakan makanan tanpa berbicara setelah makanan selesai Ana dan Aleta mendengar clakson motor Ana menggerutkan kening nya siapa yang di depan.
Saat ia keluar ternyata Delvin lalu Delvin turun dari motor dan menghampiri Ana.
"Ayok berangkat bareng gue." Ajak Delvin membuat Ana berfikir sebentar.
"Tapi nanti Aleta gimana bang?" Tanya Ana lalu Aleta menyahut omongan Ana.
"Gue naik motor lu aja. Udah sana berangkat," suruh Aleta akhirnya Ana mengangguk dan berjalan menuju motor Delvin.
Setelah sudah naik akhirnya Delvin melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Ana hanya memegang ujung jaket Delvin saja. Pagi ini awannya indah tetapi tak seindah hati Ana saat ini, Ana memutuskan memejamkan matanya untuk menikmati angin pagi hari tanpa sadari ia sudah sampai di gerbang sekolah.
Ana dan Delvin menjadi sorotan para murid namun di hiraukan oleh mereka berdua. Setelah sampai parkiran Ana segera turun lalu Delvin melepas helem nya lalu membenarkan rambut membuat kau wanita memekik.
Lain bagi Ana yang sudah melihat itu hanya diam saja. Akhirnya Delvin mengajak Ana menuju kelas. Setelah sampai kelas Ana Davian langsung menuju kelasnya. Ana diam membuat El bingung apa yang terjadi dengan Ana.
"Lu kenapa Na? Ada masalah?" Tanya El membuat Ana menggeleng.
El menggerutkan kening akhirnya ia mengajak Ana ke rooftops. "Ikut gue." Ajak El membuat Ana langsung bangun dari duduknya lalu mengikuti El dari belakang.
Saat ingin ke rooftops bertemu dengan Aleta akhirnya Aleta tidak jadi ke kelas lalu mengikuti El dan Ana dari belakang. Setelah sampai di rooftops El minta kejelasan dari Ana lalu El melihat Aleta yang baru saja sampai rooftops.
"Loh kamu ngapain kesini Let?" Tanya Ana sambil melihat Aleta yang tengah mengatur nafas.
"Ngikutin lu, lu kenapa dah. Ada masalah sama Davian?" Tanya Aleta lalu di angguki oleh El.
"Kalau ada masalah cerita Na," tutur El membuat Ana menangis.
Aleta dan El membiarkan Ana menangis terlebih dahulu. Setelah itu Ana menarik nafas dalam-dalam lalu menatap mereka dan menyodorkan handphone nya membuat Aleta mengambil lalu Aleta dan El duduk di kursi lalu membaca chat Leon dan Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...