25. club

338 21 0
                                    

Ana dan Delvin sudah sampai di tempat tongkonan yang Delvin sering jumpai. Ana turun dari motornya Delvin lalu menatap sekeliling ternyata sangat ramai dan yang bener saja ini cowok semua.

Ana sudah sangat takut di tatap mereka membuat Delvin menggandeng tangan Ana. Lalu melirik sebentar ke arah Ana.

"Tenang aja, ada gue." Bisik Delvin membuat Ana mengangguk.

Mereka berdua menuju ke arah mereka semua lalu duduk di kursi paling pojok.

"Siapanya bro? Pacar ya?" Tanya cowok berpostur tubuh  tegap.

Namun Delvin tidak menjawab dan memesan makanan untuk Ana dan dirinya. Ana membuka handphone lalu mencari nama Aleta di room chat.

Setelah mengirim pesan kepada Aleta ia memutuskan mematikan handphone nya  lalu menatap ke arah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirim pesan kepada Aleta ia memutuskan mematikan handphone nya  lalu menatap ke arah jalan. Suasananya cukup tenang dan nyaman banget buat anak muda tongkrongan.


Delvin menghampiri Ana lalu duduk di depan Ana.

"Bang Arsalan kemana Bang?" Tanya Ana.

"Ngapel dia," jawabnya sambil memainkan handphone. Lalu Ana berucap 'o'.

"Ayok makan, lu kan belum makan," kata Delvin lalu Ana mengangguk dan memakan makanan yang ada di depannya.

Setelah mereka selesai mereka tidak memutuskan untuk pulang namun masih tetap di situ dan bergurau dengan teman Delvin. Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 21.00 Delvin dan Ana memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang Ana melihat handphone nya ternyata ada chat dari Leon.

Setelah terkirim alamatnya Ana meminta Delvin mengantar dirinya ke club.


"Bang gawat! Tolong Ana. Tolong anter Ana ke club ini," panik Ana sambil menunjuk alamat clubnya.

"Lu ngapain ke sana hah?!" Bentar Delvin.

"Ayok kak pliss.. ini gawat," mohon Ana membuat Delvin mengangguk.

"Tapi ada syaratnya. Lu jangan jauh-jauh dari gue," perintah Delvin membuat Ana mengangguk cepat.

"Oke bang,"

Setalah itu mereka menuju club, Ana terus berdoa semoga Davian tidak terjadi apa-apa. Setelah lamanya di jalan ia sudah sampai di club lalu Ana segera turun dari motor Delvin dan menarik Delvin agar cepat memarkirkan motornya.

"Ayok bang, cepetan..." Ujar Ana sambil menarik baju Delvin.

"Ya Allah sabar.."

BERBEDA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang