Pagi tiba tetap di hari Minggu membuat semua orang pasti bermalas-malasan untuk menjalankan aktivitas. Hari ini Ana masih bingung ingin melakukan apa, karena semuanya sudah bersih akhirnya ia memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kasur. Ia melihat Aleta yang tengah melihat film.
"Leta, kamu tau gak?---"
"Gak lah, kan belum ngomong lu," potong Aleta sambil menatap film di depannya.
"Makanya dengerin dulu Munaroh! Kak Davian semalam minum tau," Tutur Ana membuat Aleta terkejut sambil memposisikan dirinya duduk.
"What?! Kok bisa anjir!" kaget Aleta.
"Gak tau aku, nah sekarang ini aku mau tanya Kak Leon gimana keadaannya." Kata Ana lalu mengambil handphone di sebelahnya lalu mencari no Leon.
"Oke, coba lu telpon tuh anak, udah sadar belum tuh." Suruh Aleta lalu Ana mengangguk mengerti
Kak Leon
"Halo kak, gimana keadaan kak Davian?"
"..."
"Lah, kok bisa? Kenapa bisa gitu?"
"..."
"oke deh, tar aku ke sana."
"..."
Setelah sambungan terputus Ana menaroh kembali handphonenya. Lalu Aleta menatap Ana meminta jawabannya.
"katanya kenapa?" tanya Aleta.
"Muka Kak Davian jadi merah-merah gitu, gak tau kenapa."
"Loh kok bisa, mungkin Efek minum alkohol yang cukup banyak. Kondisi di mana kulit memerah setelah meminum alkohol disebut dengan alcohol flush reaction (AFR).
Kondisi ini terjadi pada orang yang tubuhnya memiliki kelainan genetik yang menyebabkan gangguan enzim pada liver (hati). Hal ini menyebabkan tubuh tidak mampu memecah asetaldehida, yakni alkohol yang teroksidasi.
Pasalnya, tubuh harus berada dalam keadaan normal untuk memecah asetaldehida menjadi asetat. Dalam kasus AFR, enzim ALDH2 yang memecah asetaldehida menjadi asetat tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya saat alkohol diminum pun tekanan darah meningkat dan asetaldehida yang tidak dapat dipecah menumpuk dan menyebabkan pembuluh darah membesar. Karena itulah kulit wajah menjadi merah dan mungkin terasa hangat atau panas." Jelas Aleta membaut Ana bingung kenapa Aleta tau tentang itu.
"Anjir. Ya kali Kak Davian punya kelainan, stres kamu Aleta. Terus kamu tau tentang itu dari mana?" tanya Ana.
"Baca buku makanya," celetuk Aleta membuat Ana memutar bola mata malas.
"Iya-iya, udah lah Aku mau siap-siap ke Kak Davian. Kamu mau ikut gak?" kata Ana sambil bertanya ke Aleta.
"ikut deh," jawab Aleta lalu beranjak dari ranjang dan memilih baju yang ingin dia pake.
Setelah mereka siap mereka berdua keluar lalu mereka menggunakan motor Ana. Aleta hanya berbonceng, Ana melajukan motornya menuju rumah Leon. Kenapa ke rumah Leon, karena Leon berkata bahwa Davian masih berada di rumah Leon.
Setelah lamanya di jalan akhirnya ia sampai di rumah Leon, Aleta baru melihat rumah Leon dan ternyata lumayan besar.
Akhirnya Ana segera memasukkan motornya ke dalam lalu memarkirnya tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Tok..tok..tok...
Leon membuka pintu lalu membersihkan masuk. Ana mendengar seseorang tengah marah lalu ia melihat Inez yang tengah memarahi Davian.
"Kenapa Abang bisa minum hah?! Emang gak ada cara lain selain minum?!" Marah Inez sambil menatap Davian yang tengah diam.
"Aku tau Abang banyak masalah! Cuma caranya bukan begini! Kalau ada apa-apa gimana?! Bukanya selesai, tapi malah nambah masalah. Harusnya Abang pikirin diri Abang. Jangan mikirin ego Abang doang!!" Bentak Inez lalu meninggalkan Davian sendirian.
Ana yang melihat itu hanya diam. Ia memaklumi apa yang di ucapkan Inez karena dia takut terjadi apa-apa dengan Davian.
Ana akhirnya menghampiri Davian lalu duduk di sebelahnya dan menatap Davian yang tengah menunduk. Ia tau bahwa Davian hanya ingin menenangkan pikirannya namun caranya salah.
Akhirnya mereka semua meninggalkan Ana dan Davian.
"Kakak kenapa bisa begini? Kalau ada masalah itu cerita kakak, tapi jangan gini caranya. Oke mungkin sekarang kakak belum mau cerita. Tapi setidaknya jangan sampai minum." Lontar Ana.
"Aku gak mau sampai kakak kecanduan. Liat nih, mukanya jadi merah-merah. Pasti kakak kebanyakan minum." Kata Ana sambil memperhatikan wajah Davian yang banyak merahnya.
"Sok tau lu!"
Ana hanya diam dan menghela nafas berat. "Kakak lagi banyak masalah ya?" Tanya Ana sambil menatap Mata Davian.
"Gue capek Na, gue cape! Gara-gara tua Bangka itu jadi gini. Gara-gara dia gue gak bisa liat ibu lagi." Jawab Davian sambil menatap ke arah depan.
Ana tau siapa yang di maksud Davian ia hanya bisa memaklumi dan mendengarkan omongan Davian.
"Gara-gara dia sama jalang gak tau diri itu! Ibu jadi gak ada! Kalau misal tuh jalang gak dateng di hidup gue dan keluarga gue, pasti gue masih bisa liat ibu!"
"Aku tau kakak marah, aku tau itu. Tapi kakak gak boleh gitu juga, karena dia itu masih ayah kakak. Seburuk-buruknya ayah kakak, dia masih tetap ayah kakak. Setiap manusia punya ke salahan." Nasehat Ana.
"Setiap orang punya masalah bukan? Kakak boleh marah, kakak boleh kesel sama ayah kakak sama ibu tiri kakak. Tapi kakak gak boleh benci sama mereka. Baik buruknya dia tetap orang tua kakak. Tuhan aja bisa maafkan hambanya yang banyak salah, masa kita gak bisa? Kakak gak kasian sama ibu kakak yang udah di atas sana?"
"Kalau ibu kakak tau pasti dia marah, kakak gak boleh gini. Aku tau kakak harus pura-pura kuat di depan semua orang, kakak harus pura-pura baik-baik aja di depan Inez. Tapi kakak juga harus mentingin diri kakak sendiri. Cape? Aku tau itu cape. Cuma mau gimana lagi udah terjadi. Kita cuma bisa ikutin kelanjutan gimana. Tuhan sayang sama kita, masa kita mau nyerah gitu aja. Gak mungkin doang. Ayok semangat, gak boleh nyerah oke." Tutur Ana sambil tersenyum di depan Davian.
"Udah sekarang gak usah mabok, gak usah minum obat-obatan, rokok juga. Kalau punya masalah cerita aja." Suruh Ana lalu membenarkan rambut Davian yang berantakan.
"Liat tuh, mukanya jadi jelek banget deh," ejek Ana sambil terkekeh kecil.
"Ganteng kok," PD Davian. Tanpa pikir panjang Davian memeluk Ana membuat Ana kaget dan diam di tempat.
"Makasih, makasih udah selalu sabar sama sikap aku. Makasih juga udah kuattin aku, jangan sungkan-sungkan marahin aku." Tutur Davian sambil memeluk erat Ana.
"Iya Kak, udah lepas heh. Gak bisa nafas nih," kesal Ana.
"Maaf,"
Setelah itu mereka berdua keluar dari kamar lalu pergi menyusul mereka semua yang ada di bawah.
Hai
Aku up lagi nih
Jangan lupa vote dan komen ya
Maaf banget kalau gak panjang kaya biasanya heheh
See you
Oh ya, semangat juga yang lagi ulangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...