Setalah selesai makan Leon menghampiri meja makan Ana. Membuat mereka semua menatap bingung.
"Gue mau bicara sama lu Vin." Kata Leon lalu membisikkan sesuatu kepada Delvin.
Delvin mengangguk mengerti apa di omongin oleh Leon lalu Leon meninggalkan mereka dan kembali ke tempat semula.
"Ada apa?" Tanya Davian membuat Leon menatap sebentar.
"Biasa bisnis," kata Leon sambil membenarkan rambutnya.
"Dih, PD amat." Celetuk Derix.
Bagi siswi yang bernama Greta Ana Adora segera menuju ruang BK sekarang!
"Bang? Gimana nih," tanya Ana.
"Ayok sama gue," kata Delvin lalu menggandeng tangan Ana. Delvin bisa merasakan tangan Ana yang sedikit getar dan dingin. Lalu Delvin mengeratkan genggamannya.
"Bisa pasti bisa cantik," bisik Delvin membuat Ana mengangguk.
"Oke bang,"
Akhirnya mereka sampai di ruang BK dan sudah banyak murid yang menatapnya. Akhirnya Ana segera masuk bersama Delvin.
Ana menatap guru dan juga circle Amel yang sudah ada di situ.
"Silakan duduk," suruh guru BK tersebut membuat Ana duduk dan di sebelahnya Ada Delvin.
"Sebenarnya apa yang terjadi sama Feli, kenapa ia bisa jatuh dari tangga?" Tanya Bu Tuti.
"Jadi gini Bu. Kan Saya mau balik ke kelas. Nah pas di tangga, Kak Feli sama circle Kak Amel datang terus marahin saya Bu, Abis itu saya mau di tampar Kak Feli tapi gak kena karena kak Feli kepleset terus jatuh." Jawab jujur Ana membuat Amel menggeleng cepat.
"Bohong Bu! Jelas-jelas Ana dorong Feli!" Tuduh Amel membuat Bu Tuti bingung sendiri.
"Apa kamu ada bukti Ana?" Tanya Bu Tuti membuat Ana diam.
"Saya punya buktinya.." kata Leon. Yang sudah berdiri di depan pintu ruang BK lalu
"Coba ibu liat buktinya?" minta Bu Tuti lalu Leon menunjukkan video.
Bu Tuti melihat itu bersama mereka semua yang ada di ruangan BK dan Davian yang ada di situ ikut terkejut lalu ia tak menyangka tingkah laku Amel dan Feli. Amel sudah sangat ke takutan ia hanya bisa diem dan circle nya.
"Jadi ini apa Amel? Ibu mau besok orang tua kamu suruh ke sekolah! Tidak menerima alasan apa pun! Harus datang!" kata Bu Tuti membuat Amel mengangguk kecil.
"kalau gitu kalian silahkan boleh keluar. Untuk Leon terima kasih atas bantuannya." Sambung Bu Tuti.
"Sama-sama Bu,"
Mereka semua keluar dari ruangan BK lalu segera bubar ke tempat kelas masing-masing.
"Makasih kak, atas bantuannya." Kata Ana pada Leon membuat Leon mengangguk.
"Leon doang nih? Kita gak di ucapin juga?" ledek Derix membuat Ana tertawa kecil.
"Makasih juga buat kalian semua yang udah bantu aku." Kata Ana.
"ya udah, ayok ke rooftops. Mumpung ini jamkos." Ajak Leon lalu di angguki oleh mereka semua.
Berbeda dengan Davian yang masih setia diem karena ia gengsi untuk mengatakan 'maaf'. Lalu mereka mengikuti Leon menuju rooftops.
Setelah sampai di rooftops mereka merebahkan dirinya di kursi panjang. Ana melihat itu hanya mencibikan bibirnya lucu.
"Kok kamu punya video itu dari mana Kak Leon?" Tanya Ana membuat Leon menatap Derix sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...