20. Mencari bukti

369 21 0
                                    

Setelah kejadian di rooftops akhirnya bel sekolah berbunyi. Ana, Aleta dan El membereskan buku masing-masing dan alat tulis lainnya. Setelah guru keluar kelas, Ana keluar kelas lalu di susul oleh Aleta dan El. Mereka berdua mengikuti kemana Ana pergi, ternyata Ana pergi ke kantin. El bingung dengan Ana yang seperti mencari keberadaan seseorang.

Ana mencari keberadaan Delvin  dan Arsalan lalu ia melihat Arslan. Ana langsung melambaikan tangannya. Sedangkan El masih belum paham ia hanya menatap bingung berbeda dengan Aleta yang tengah makan kacang Garuda.

"Udah, nunggu lama cantik?" tanya Arsalan sambil duduk di sebelah Ana lalu di ikuti oleh Delvin.

"Enggak kok," jawab Ana sambil tersenyum manis.

"heh! Makan mulu!" sentak Arsalan membuat Aleta menatap datar.

"idih, sok-sok an lu. Budek apa gimana mba?" sambung Arsalan sambil menyindir Aleta. Namun di hiraukan oleh Aleta.

El yang masih bingung hanya menatap Ana dan minta penjelasan dari Ana. Ana yang paham itu pun menjelaskan.

"El, ini Abang aku. Abang jadi-jadian hahah, enggak deng, becanda." Ujar Ana sambil tertawa kecil.

"Sekate-kate lu dek," celetuk Arsalan.

"Oh," jawab El lalu membulatkan matanya. "Omaygat hello, sejak kapan lu punya Abang Ana..." teriak El membuat mereka ber 4 menutup telinga rapat-rapat.

"Anjir! Mulut lu kaya kaleng rombeng!" celetuk Arsalan sambil menatap sengit El.

"heheh maaf,"

Akhirnya Aleta menatap mereka semua lalu berkata "jadi gimana nih, jadi mau cari bukti gak?" tanya Aleta membuat mereka semua mengangguk.

"Bentar. Pas itu ada orang selain Ana sama tuh biang kerok gak?" tanya Arsalan membuat Aleta dan El berfikir sebentar.

"Gak ada. Posisi kan Ana mau ke kelas kan? Jadi semua murid juga masih pada di kantin. Kemungkinan besar ada murid yang lewat cuma pasti takut sama Feli cs." Kata El.

"Nah terus. Pas itu juga sepi, jadi susah. Soalnya tuh Feli sama Amel cs kebanyakan drama sama omongan. Jadi kita kumpulin bukti dulu oke." Ungkap Aleta juga lalu di setujui oleh mereka ber 4.

"katanya Kak Leon sama Kak Derix juga mau cari bukti." Sambung Ana membuat mereka mengangguk.

"Ya udah sekarang kita balik dulu. Nanti kalau masalah Ana masuk BK. Kita udah ada bukti. Gue harap masalah ini kaga ada guru yang tau." Kata enteng Arsalan membuat Delvin menoyor kepala Arsalan.

"Goblok! Otomatis guru tau!" peki pedes Delvin membuat Arsalan ber kata 'oh iya'.

"ya udah ayok balik," ajak El sambil beranjak dari tempat duduknya.

Mereka ber 5 berjalan menelusuri koridor menuju parkiran. Setelah melewati sepanjang koridor akhirnya sampai di parkiran. Aleta dan El memutuskan untuk menuju ke mall, karena ada sesuatu yang ingin di beli oleh El.

"Gue Ama Aleta ke mall dulu ya Ana," pamit El lalu diangguki oleh Ana.

"Lu beneran gak ikut?" tanya Aleta.

"enggak, kalian berdua aja." Jawab Ana lalu di angguki mereka berdua.

Ana segera memasukki mobil Delvin dan Arsalan yang mengemudi mobil Delvin. Arsalan terus menatap ke arah depan dan berkata dalam hati.

"Semoga kedatangan lu bisa mengembalikan sifat asli Delvin ya dek," batin Arsalan.

Berbeda dengan Ana yang terus teringat omongan Davian membuat dirinya terus merasa bersalah. Delvin yang mengerti apa yang dipikirkan oleh Ana lalu memegang pundak Ana membuat Ana tersentak lalu menatap Delvin.

BERBEDA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang