Pagi tiba Ana sudah siap dengan seragamnya lalu ia mengambil handphone buat mengirim pesan ke pada Davian.
Kak Davian
Na gue gak bisa jemput lu, soalnya gue ada urusan dan gue gak berangkat sekolah dulu.
Lu gak papa kan?
Iya kak gak papa
Aku mau berangkat dulu sama Aleta ini
Ana menghampiri Aleta di meja makan lalu melihat Aleta yang tengah makan.
"Berangkat bareng ya," ucap Ana membuat Aleta bingung, tumben sekali dia mengajak berangkat bersama dirinya.
"Kak Davian kenapa emangnya?" Tanya Aleta.
"Dia gak masuk, katanya ada urusan."
"O"
Setelah makananya selesai mereka berdua berangkat ke sekolah. Ana menikmati angin pagi lalu tanpa sadari ia sudah sampai di sekolahan.
Ana memarkirkan motornya lalu melepaskan helm. Arsalan, Delvin, Leon dan Derix baru saja dateng.
"Pagi semuaa..." Teriak Ana membuat mereka menggeleng melihat tingkah laku Ana.
"Pagi juga," jawab Leon.
"Kok gak sama Davian? Kemana dia dek?" Tanya Arsalan lalu di angguki setuju oleh Leon dan Derix.
"Gak berangkat katanya ada urusan," jawab Ana membuat pikiran Leon dan Derix tidak enak.
"Oke, Ayok masuk." Ajak Derix lalu mereka semua menuju kelas masing-masing.
Ana masih memikirkan omongan Davian yang semalam membuat dirinya merasakan akan ada sesuatu.
"Let, aku takut kalau kak Davian ninggalin aku. Perasaan aku dari kemarin gak enak banget." Ungkap Ana.
"Jangan mikir yang aneh-aneh, semoga dia baik-baik aja," nasehat Aleta lalu akhirnya sampai di kelas.
Jam istirahat tiba mereka semua menuju kantin lalu mereka memesan makanan Delvin dan Arsalan Dateng ke meja makan Ana. Ana terkejut saat melihat ke datangan Delvin dan Arsalan.
"Abang, Ana mau ketemu bunda bang sama ayah, Ana kangen mereka." Kata Ana dengan nada sedikit lirih.
Delvin bingung harus berbuat apa jika nanti ketahuan kalau dirinya 1 hari lagi akan pergi ke New York.
"Boleh, pulang sekolah ikut gue nanti. Biar motor lu yang bawa Aleta," kata Delvin membuat Ana mengangguk semangat.
Aleta dan El datang lalu membawa makanan buat Ana dan dirinya.
"Tumben ke sini kak?" Ujar El. Lalu mengambil kursi di meja sebelah.
"Iya,"
"Let, nanti kamu pulang sendiri ya, aku pingin ke rumah bang Delvin, sekalian mau ketemu bunda," ucap Ana membuat Aleta menatap Arsalan dan Delvin.
Arsalan yang tau hanya mengangguk mengerti. "Udah makan dulu neng, ngomong mulu," suruh Arsalan membuat Ana tersenyum kikuk.
"Iya bang, iya," jawab Ana lalu memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...