"Gue udah ngerasain ini udah lama gue gak sanggup lagi buat nahannya. Gue pingin ikut ibu aja. Biar bisa bareng ibu terus, gue cape gue sakit gue kangen kasih sayang dari ibu gue kangen semua tentang ibu. Gue cuman pingin ibu gue gak mau ke RS gue gak mau minum obat," kata Davian.
"Iya tau cuma jangan gitu kak. Gak baik ngomong gitu kak, kakak gak kasian Inez. Liat Inez kak dia masih butuh kasih sayang dari kakak. Kakak boleh kangen ibu kakak, tapi jangan sampai ninggalin Inez sendirian,"
"Gue gak kuat. Gue gak sekuat yang orang liat,"
"Ana tau tapi gak gitu juga kak, kakak boleh cape boleh ngeluh tapi jangan sampai kakak ninggalin Inez sendirian," kata Ana
"Doain semoga gue kuat ya Na, Gue sekarang mau ke makam ibu." Tutur Davian lalu bangkit dari duduknya.
"Bacot anjing! Lu jangan gitu! Ayok kita ke RS, gue maksa lu!" Paksa Arsalan lalu menuntun Davian. Lalu Ana membuka pintu kamar Davian.
Ana menuju kamar Inez terlebih Dahulu. "Inez ayok ke RS, Abang kamu sakitnya kumat lagi." Kata Ana membuat Inez terkejut lalu melihat Davian yang di bantu jalan dengan Arsalan.
"Mang, kunci mobil mang, biar aku aja yang bawa Davian ke RS," kata Arsalan membuat Mang Dodot memberi kunci mobilnya. Lalu membantu Davian.
Arsalan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Inez menangis melihat keadaan Davian.
"Abang kudu sembuh! Abang harus bertahan!" Tutur Inez sambil memeluk Davian dari samping.
"Abang gak tau. Ana gue ada hadiah buat lu," tutur Davian membuat Ana mengangguk.
"Iya yang penting sekarang Kakak sembuh dulu." Lontar Ana sambil menghapus air matanya.
"Iya, Gue mau tidur istirahat dulu ya Na cape," kata Davian membuat Ana mengangguk.
"Kalau tidur nanti bangun lagi ya kak," kata Ana lalu Davian hanya berdehem.
Arsalan sangat kesal karena jalan sangat macat. Ana terus berdoa semoga Davian bisa sembuh.
"Tuhan tolong sekali lagi, tolong jangan ambil dia dulu. Aku mohon, biar dia bahagia di dunia dulu." Doa Ana dalam hati.
"Anjir macat banget," kesal Arsalan. Lalu Arsalan mengasih nge chat Leon dan Derix agar segera menyusul ke rumah sakit biasanya.
"Dek, chat Delvin. Dia khawatir banget tuh telponin gue," suruh Arsalan membuat Ana mengambil handphone lalu mengchat Delvin.
Bangvin
Abang Ana sama Bang Arsalan ke RS soalnya kak Davian sakit. Abang nyusul aja ke RS biasa
Y
Gue jmpt Aleta dl dia nyariin lu
Ok
Ana menaroh handphone nya kembali tanpa tesadari Darah mengalir dari hidup Davian.
"Kak, Abang keluar darahnya hidungnya. Abang bisa cepetan sedikit gak." Suruh Inez membuat Arsalan mengangguk.
Akhirnya Arsalan bisa melewati macat jalanan Ana mengecek suhu tubuh Davian ternyata suhunya panas sekali.
Ana mengambil tisu, lalu ia menghapus darah yang terus mengalir di hidup Davian.
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit lalu Ana minta bantuan dengan suster, Arsalan dan Leon membantu Davian menuju bangkar ternyata Davian pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...