3. No baru?

1K 54 0
                                    

Ana akhirnya segera pulang kerumah karena sudah sangat sore. Saat Ana keluar dari gerbang sekolah, Ana tidak sengaja melihat Davian dan Amel yang sedang berbicara sambil bergurau kecil.

"Matanya indah, aku suka liat mata kamu kak," batin Ana.

Akhirnya Ana memutuskan menuju halte sekolah, saat dirinya duduk di kursi panjang. Hujan turun sangat lebat. Membuat Ana kedinginan dan terus mengusap tangannya.

Ana sudah lama menunggu sampai hampir senja. Beberapa jam yang lalu Ana melihat Davian berboncengan dengan Amel. Saat Ana melihat Amel, Amel menatap remeh Ana, lalu di bales dengan tatapan datar Ana. Namun di ikuti oleh teman-temannya Davian yang sudah jalan terlebih dahulu tanpa melihat Ana.

Akhirnya Ana memutuskan untuk menerobos hujan yang sangat lebat. Berbeda dengan Davian yang sudah sampai di rumah dan sudah mengantarkan Amel dengan selamat.

Davian segera membersihkan badannya yang sudah sangat basah kuyup. Akhirnya Davian memutuskan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Setelah lamanya di kamar mandi, Davian langsung turun ke bawah dan menyiapkan makanan untuk Adeknya. Setelah beberapa menit memasak akhirnya masakannya selesai dan langsung menuju kamar adeknya untuk mengajak makan bersama.

Tok....tok...tok..

"Dek... Makan yuk, dah Matang nih lauknya." Ajak Davian membuat Adek Davian beranjak dari kasur.

"Iya bang,"

Davian dan Inez segera memakan makanan yang sudah siap. Ya Adek Davian bernama Felysia Inez Gianina
Gadis cantik dan mempunyai kulit putih bersih, muka Chindo membuat dirinya sayang cantik.

Setelah lamanya makan akhirnya Davian sudah selesai makanya dan di ikuti dengan Inez yang sudah habis makanannya. Davian menyuruh Inez untuk kembali ke kamar dan belajar. Namun Inez tidak mau karena ingin membantu Kakaknya, namun tidak di bolehkan oleh Davain.

"Bang. Aku bantu ya?" Tawar Inez namun di tolak mentah-mentah oleh Davian.

"Gak usah! Sana kamu masuk kamar aja, belajar yang rajin!" Ujar Davian sambil membereskan piring kotor yang ada di meja.

"Nanti aja bang. Aku bantu sini," kata Inez sambil merebut piring yang ada di tangan Davian.

"Di bilangin gak usah, ya gak usah!" Marah Davian lalu akhirnya Inez pasrah dan segera masuk ke dalam kamar.

Berbeda dengan Davian yang hanya menatap sebentar dan langsung menuju ke dapur dan membersihkan meja yang sangat kotor. Lalu melanjutkan mencuci piring. Davian mencuci piring sangat telaten dan akhirnya selesai juga, lalu tak lupa menaruhnya di rak piring.

Setelah semuanya selesai Davian masuk ke kamar kembali, lalu melanjutkan mengerjakan tugas yang di kasih guru serta tugas OSIS.

Berbeda dengan Ana yang sedang kedinginan di dalam selimut yang tebal karena habis kehujanan. Dan saat saat melihat hpnya terdapat notif dari nomor yang tidak di kenal.

Setelah mengirim pesan dari Leon akhirnya Ana memutuskan untuk tidur agar besok badannya bisa fit kembali.

Pagi pun tiba Ana sudah bangun dari tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah lamanya di kamar mandi Ana langsung duduk di meja ria. Ana langsung memakai jepit rambut dan menggunakan lipblam sedikit agar bibir tidak terlihat pucat. Setelah semuanya siapa Ana segera turun ke bawah, saat Ana melihat meja makan. Disitu Ana selalu mengingat saat Ana selalu di banding-bandingkan.

Akhirnya Ana memutuskan untuk segera keluar rumah dan menunggu taxsi lewat. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya taxsi tersebut berhenti. Ana segera masuk. Ana menyenderkan kepalanya di kaca
Ana menatap ramainya jalan ibu kota membuat dirinya sangat senang dan di tambah awan yang sangat cerah.

BERBEDA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang