Ana memasukki gerbang sekolah menjadi pusat perhatian semua murid. Namun Ana hanya menatap mereka lalu tak lupa senyum.
Saat Ana melewati koridor dan akhirnya ia sampai di kelas Ana langsung di peluk El membuat Ana berhenti.
"Ya Allah Ana, Kamu kemana aja sih. Gak tau apa Aku khawatir banget sama lu." Oceh El sambil menatap wajah Ana yang pucat.
"Aku gak kemana-mana El," jawab Ana lalu tersenyum manis.
El mengangguk lalu menggandeng Ana menuju tempat duduknya. Setelah Ana duduk ternyata bel masuk berbunyi lalu Ana menyiapkan buku dan wanita cantik datang.
"Baik anak-anak perhatikan ibu, dengarkan dan jangan ada yang berbicara sendiri!" Kata guru tersebut membuat semua murid diam dan mendengarkan guru tersebut menerangkan.
Akhirnya bel istirahat tiba Ana dan El langsung menuju kantin. Ana melewati koridor yang sangat ramai lalu ia akhirnya memutuskan segera masuk ke kantin.
"Aku aja ya Na yang pesen." Ucap El membuat Ana mengangguk.
"Samain aja,"
El langsung Mengantri makanan yang ia pingin. Lalu El tanpa sengaja melihat Amel dan antek-anteknya datang langsung duduk di sebelah Davian dan kedua temannya.
Ana hanya diam sambil memainkan handphone nya. Tanpa sengaja Derix memanggil Ana membuat Ana menatapnya.
"Na, sini gabung." Suruh Derix membuat Ana menggeleng lalu tersenyum manis.
"Gak usah Kak, bentar lagi juga El datang." Tolak Ana membuat Derix mengangguk paham.
Davian hanya menatap gerak-gerik Ana dong lalu ia melanjutkan makannya. Davian bisa melihat wajah Ana yang sangat pucat. Saat Ana memainkan handphone nya darah mengalir dari hidungnya.
Lalu Ana segera bangun dan berlari menuju toilet. Davian dan yang lain melihat itu hanya menatap datar. Ana membersihkan hidungnya yang terus mengalir darah.
"Aku mohon jangan sekarang," batin Ana sambil terus membersihkan hidungnya.
Akhirnya setelah darah tidak mengalir lagi Ana membasuh mukanya lalu tersenyum manis di depan kaca. Lalu ia kembali lagi menuju kantin.
El mencari keberadaan Ana lalu ia menatap Ana khawatir dan menyuruh Ana minum terlebih dahulu.
"Ya Allah Ana, kamu dari mana sih? kamu baik-baik Aja kan?" Oceh El lalu diangguki oleh Ana.
Akhirnya Ana memutuskan untuk makan. Setelah selesai makan Ana dan El memutuskan untuk menuju ke kelas kembali.
Ana berjalan beriringan dengan El lalu ia tak lupa bergurau kecil membuat semua murid menatapnya, namun Ana dan El tidak memikirkan itu.
Ana langsung masuk kelas dan duduk lalu ia membuka handphone untuk melihat pesan dan melihat aplikasi lainnya.
Pelajaran di mulai Ana menaruh handphone tersebut lalu memperhatikan guru mengajar.
Lain dengan Davian yang tengah berada di ruang OSIS dan yang lainnya tengah mengatur untuk calon OSIS baru.
"Gimana, kalau kita bagi ini brosur besok pas jam pelajaran," saran wanita cantik yang mempunyai rambut panjang.
"Boleh juga," sahut salah satu cowok yang tengah duduk di sebelah gadis tersebut.
"Oke kalau gitu," jawab Davian membuat mereka mengangguk kecil.
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk beristirahat sebentar lalu pada memainkan handphone sendiri-sendiri. Karena percuma kalau masuk kelas, soalnya beberapa menit lagi jam pelajaran berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Teen Fictionseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...