Saat dirinya ingin turun dari tangga ia melihat orang tengah duduk sambil menghisap satu batang rokok.
Akhirnya Ana memutuskan untuk membuka pintu dan masuk ke dalam. Ana terus mendekat lalu ia menepuk pundak orang tersebut.
"Kakak ngapain bawa rokok?" tanya Ana lalu orang tersebut membalikkan tubuhnya membuat Ana terkejut.
"kakak ngerokok?" ulang Ana membuat Davian menatap datar.
"Bukan urusan lu!"
"iya tau, Cuma itu gak baik Kak, kakak kalau ada masalah jangan melampiaskan dengan cara merokok, itu gak bakal selesai masalahnya. Lebih baik Kakak cerita ke temen kakak." Nasehat Ana namun membuat Davian menatap tajam.
"sok tau lu, pergi!" usir Davian membuat Ana tetap berdiri di tempat.
"Gak mau, sebelum Kakak buat dulu tuh rokoknya." Kata Ana membuat Davian berdiri lalu membuang dan menginjak rokoknya.
"udah. Gue bilang pergi, ya pergi bodoh!" bentak Davian membuat Ana mengangguk lalu pergi.
Davian melihat kepergian Ana lalu menghela nafas kasar lalu ia berlari mengejar Ana.
"Na, maaf." Kata Davian
Ana berhenti lalu menggerut kan keningnya lalu membalikkan badannya. "buat?" tanya Ana.
"yang tadi,"
"Gak papa, ngapain minta maaf. Itu salah aku bukan salah Kakak," kata Ana lalu tak lupa tersenyum manis dan meninggalkan Davian yang masih berdiri di tempat.
Leon dan Derix melihat itu menepuk pundak Davian membuat ia menatap mereka berdua dari samping.
"Lu beneran gak suka? Dia baik loh, cantik, gemessin lagi. Beneran gak suka lu?" kata Derix membuat Leon mengangguk setuju.
"Gak,"
"oke, awas aja, kalau tuh Ana ada yang suka terus lu ngamuk-ngamuk gak jelas. Kan katanya gak suka ya kan Rix," sindir Leon lalu diangguki oleh Derix.
Setelah itu Davian, Leon dan Derix menuju kelas ternyata jamkos akhirnya Leo mengajak Davian dan Derix bermain game namun berbeda dengan Davian yang sedang berfikir sambil memejamkan mata.
"Eh ke rooftops aja yuk," ajak Derix.
"Kenapa tadi gak sekalian ke sana," kesal Leon lalu Derix hanya tersenyum kikuk.
Akhirnya Davian,Leon dan Derix menuju rooftops toh jamkos jadi bebas. Setelah sampai di rooftops Davian mengambil satu batang rokok.
Davian menghisap rokok tersebut membuat kedua temannya menatap cengoh.
"Bentar. Bentar, lu? Sejak kapan ngerokok anjing!" Marah Leon.
"Tadi,"
"Lu kenapa bisa ngerokok anjing! Setelah ngerokok apa ha?! Minum? Balapan iya?! Lu kalau punya masalah itu cerita! Bukan gini caranya!" Bentak Leon membuat Davian diam sambil menampilkan muka datar.
"Bacot!"
"Terserah lu deh, emang batu kalau di bilangin susah," pasrah Leon lalu melanjutkan main game.
Davian terus menghisap rokok sambil menatap ke arah depan dengan pandangan kosong.
Setelah lamanya di rooftops akhirnya bel pulang tiba akhirnya mereka bertiga kembali menuju kelas. Sebelumnya ia duduk di kelas terlebih dahulu karena pasti sangat ramai dan mereka juga males untuk berdesak-desakan.
Setelah sepi akhirnya mereka bertiga menuju parkiran untuk mengambil motor, namun sebelumnya Leon dan Derix memutuskan untuk bermain ke rumah Davian terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
أدب المراهقينseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...