19. bully

383 20 0
                                    

Pagi ini Ana sudah bangun dari tidurnya lalu ia segera duduk dan ia bingung harus menggunakan pakaian siapa. Sebelum mandi ia melihat Delvin yang tengah mengambil seragam sekolah. Ia melihat Delvin yang tengah mengambil pakaian.

"Abang.... Aku pake baju siapa buat pulang ambil seragam?" Tanya Ana membuat Delvin membalikkan badannya.

"Adek pake baju Abang dulu ya. Ini pake hodie Abang dulu, sama trening Abang dulu." Suruh Delvin lalu di angguki oleh Ana.

"Kalau gitu Abang tunggu di meja makan ya." Kata Delvin lalu diangguki oleh Ana.
Ana segera masuk ke kamar mandi lalu ia membersihkan badannya. Ana baru sadar terus siapa yang ganti pakaian Ana.

Setelah selesai ia segera turun ke bawah. Dan Ana bingung kenapa Delvin mempunyai kerudung perempuan. Tanpa pikir panjang ia segera turun ke bawah.

"Pagi semuaa..." teriak Ana membuat mereka ber 3 menggeleng kepala.

"Pagi Ana. Jangan teriak-teriak!" Tegur Delvin sambil menatap tajam membuat Ana menyengir.

"Abang ko punya kerudung perempuan? Apa ini kerudung pacar Abang?" tanya polos Ana membuat mereka gemas sendiri.

"Mana mungkin dia punya pacar. Deket cewek aja gak pernah," sindir Ari membuat Ana menatap cengoh.

"Abang gak pernah pacaran?" tanya Ana membuat Delvin menggeleng.

"Kirain punya."

"udah, makan dulu abis itu anter Ana pulang. Ganti baju dulu baru ke sekolah." Suruh Renata lalu diangguki oleh Ana dan Delvin.

Setelah selesai makan Ana pamit kepada Renata dan Ari di susul oleh Delvin belakang nya.

"Bunda, Ayah, Ana berangkat dulu ya." Pamit Ana lalu diangguki oleh Renata.

"Jangan sungkan-sungkan main ke sini. Rumah ini bebas buat kamu masuk." Kata Renata lalu diangguki oleh Ana.

"Ayo Bang," ajak Ana lalu menarik tangan Delvin.

Ana sudah masuk di dalam mobil lalu tak lupa memanggil Arsalan dari dalam mobil.

"Abang..... Mau numpang  gak... Kalau gak adek tingal nih...." teriak Ana membuat Arsalan keluar dari rumah lalu membawa kedua sepatunya ke dalam mobil.

"ya elah, pagi-pagi dah teriak-teriak kaya tukang sayur aja sih lu dek." Sindir Arsalan.

"heheh maaf bang," kata Ana lalu menyengir kuda.

Mereka bertiga menuju rumah Ana ternyata rumahnya tak jauh dari perumahan Delvin dan Arsalan. Setelah sampai Delvi dan Arsalan keluar dari mobil lalu masuk ke dalam rumah Ana menyusul Ana.

Delvin dan Arsalan bisa melihat rumah Ana sangat sepi dan seperti tidak ada penghuninya. Saat Delvin dan Arsalan duduk di ruang tamu melihat seorang gadis yang turun dari tangga.

"Astaghfirullah hal'azim. Gue kira kuntilanak," kaget Arsalan membuat Aleta menatap tajam.

"siapa lu? Maling ya?" tuduh Aleta membuat Mereka berdua menggeleng.

"Enak aja! Gue abangnya Ana! Apa apa lu?!" kata Arsalan sambil menatap Aleta tak suka.

Aleta bingung sendiri, sejak kapan Ana mempunyai 2 Abang yang sangat tampan.

"ngibul lu ya? Ya kali Ana punya Abang." Kata Aleta.

"Dih! gak percaya amat lu Munaroh!" celetuk Arsalan.

Ana turun dari tangga sudah siap dengan seragam nya. Lalu turun kebawah melihat keributan. Ternyata Aleta tengah ribut dengan Arsalan.

"Abang kenapa berantem?" tanya Ana membuat Aleta bingung saat Ana memanggil orang asing di depan dengan sebutan Abang.

BERBEDA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang