Setelah kejadian tadi sore akhirnya Ana memutuskan untuk membuka room chat dan mengirim chat kepada Davian.
Setelah membalas chat terakhir dari Davian,Ana memutuskan untuk membaca Wattpad. Ana bingung untuk melihat apa akhirnya ia memutuskan untuk mematikan lampu lalu tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu dan ia langsung membaca cerita wattpad.
Setelah lamanya membaca wattpad Ana tertidur pulas.
Pagi hari tiba Ana bangun lalu menyalakan lampunya dan ia tak lupa membereskan tempat tidur, telah selesai ia langsung mandi, setelah lama di kamar mandi akhirnya Ana sudah siap lalu ia segera turun dan ternyata kedua orang tuanya masih di rumah.
"Anak gadis kok jam segini baru bangun," sindir Hana sambil menatap Ana tajam.
Ana hanya menunduk lalu ia menghela nafas panjang, lalu meninggalkan ruang makan.
"Kamu punya sopan santun kah sih hah! Di sini ada orang tua kamu! Bukanya pamitan malah mau langsung keluar!" Bentak Hana membuat Ana menghentikan langkahnya lalu menatap kedua orang tuanya.
"Percuma, kalau Ana pamitan pun. Mama dan papa gak balas uluran tangan aku." Ucap Ana lalu meninggalkan kedua orang tuanya.
"Dasar anak gak tau diri!" Teriak Hana namun masih di dengar oleh Ana.
Ana langsung menutup gerbang lalu ia berjalan menuju sekolah, Ana melihat ibu-ibu kompleks yang tengah menyapu halaman rumah, membeli sayur dan lain-lain.
Setelah lamanya jalan akhirnya Ana sampai di gerbang sekolah, Ana segera masuk lalu tanpa sengaja melihat Amel dengan Davian yang tengah cerita di bawah pohon.
Ana hanya menatap sebentar lalu melewati mereka berdua.
Amel memanggil Ana membuat Ana menghentikan langkahnya. "Ana...." Teriak Amel.
"Kenapa Kak?" Tanya Ana.
"Baru berangkat lu? Jam berapa ini? Sana berdiri di depan tiang bendera." Suruh Ana membuat Ana melihat jam pergelangan tangan ternyata jam 07.00, Ana akui dirinya terlambat akhirnya ia segera berdiri di depan tiang bendera. Karena Ana lagi males berdebat akhirnya ia menuruti omongan Amel.
"Mampus lu, rasain panas kan." Kata Amel dalam hati.
"Lu juga masuk kelas Mel," suruh Davian membuat Amel mengangguk.
Davian mengawasi Ana dari jauh, Ana terus mendongak menatap atas keringat terus bercucuran membuat dirinya terus mengusap keringat menggunakan tangan.
Davian meninggalkan Ana sebentar lalu tanpa terasa pandangan mulai blur membuat Ana jatuh.
Jam istirahat tiba Ana membuka matanya perlahan lalu ia menatap sekeliling dan mencium aroma obat-obatan.
Dan ternyata Ana berada di UKS, namun ia bingung siapa yang mengangkat dirinya menuju ke UKS. Akhirnya Ana turun dari bangkar lalu ia membuka pintu dan memutuskan menuju kelas.
Ana masih memegangi kepalanya yang sangat pening, Akhirnya Ana sampai di kelas. Ana langsung duduk di kursi lalu menidurkan kepalanya.
Berbeda dengan Davian yang tengah berada di kantin bersama kawan-kawannya. Saat El membawa nampan Leon memanggilnya.
"El, kok sendiri? Tumben banget," tanya Leon membuat El mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Roman pour Adolescentsseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...