Malam ini Davian menemani Feli jalan karena Feli lagi butuh dirinya. Berbeda dengan Ana yang tengah menunggu jawaban pesan dari Davian.
Ana bingung tidak biasanya Davian tidak membalas chat dirinya lalu ia memutuskan untuk Chat ke Leon.
Ana kaget pas tau jawaban dari Leon, namun dia bingung harus gimana. Ia hanya bisa diam karena bagaimana pun ia tau bahwa melupakan seseorang tidak mudah.
"Hahaha... Lucu banget ya, tadi siang di buat terbang sekarang di buat jatuh lagi. Gak adil banget sumpah!" Gumam Ana sambil menatap dirinya di depan cermin lalu ia memutuskan untuk duduk di balkon.
Ana hanya menatap jalanan dengan pandangan kosong lalu ia memutuskan untuk keluar dan mencari angin. Aleta yang melihat kepergian Ana membuat dirinya menggerutkan kening.
"Mau kemana lu?" Tanya Aleta.
"Keluar bentar," jawab Ana lalu segera menuju luar dan mengambil motor.
Ia mengendarai motor dengan pelan dan menikmati angin malam. Ia tak tau mau kemana yang ia pikirkan sekarang menghilangkan pikiran-pikiran di kepalanya.
Tanpa sadari Ana menuju cafe yang biasa di datengin Anak muda. Ana hanya memesan minuman lalu ia menatap jalan dari kaca yang ada di sampingnya.
Tanpa sadari Davian melihat Ana yang tengah menatap ke arah jalan dengan tatapan kosong. Davian ingin menghampiri namun di cegah oleh Feli. Lalu Feli mengajak Davian keluar dari Cafe. Davian pun mengikuti apa kemauan Feli.
Tanpa sadari notif handphone Ana berbunyi membuat Ana menatap layar ponselnya melihat siapa yang mengirim pesan dan ternyata itu Delvin.
Ana tak heran dengan Delvin karena orang namanya batu di apa-apain tetap cuek. Ana terus memikirkan bagaimana nanti kedepannya apakah dirinya harus lanjut atau menyerah.
Tanpa lamanya menunggu Delvin akhirnya Delvin sudah berada di depan Ana membuat Ana terkejut.
"Abang mah, suka banget ngagetin ish." Kesal Ana sambil mencibikan bibirnya.
"Salah sendiri bengong."
"Iya kan. Udah lah lupain, ada apa bang?" Mengganti topik lain membuat Delvin menggeleng.
"Gak ada apa-apa. Lu kenapa? Lagi banyak masalah ya?" Tanya Delvin membuat Ana diam.
"Gak ada bang,"
Delvin menghela nafas lalu mengangguk mengerti. "Gue tau lu lagi banyak masalah. Kalau udah siap cerita. Cerita aja ke gue oke." Suruh Delvin membuat Ana mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA (SELESAI)
Novela Juvenilseorang cowok yang mempunyai sifat dingin dan cuek namun banyak di gemari oleh kaum wanita, dia bernama Galen Daviandra yang biasa di sebut Davian. dia mempunya postur tubuh yang tinggi tegap, mata bak elang, alis agak tebal dan bibir sedikit tipis...