Sambil merasakan dahinya yang kena pentungan sekuriti dan rasanya nyut-nyutan, Tiwi memandangi orang yang membopong tubuhnya ala bridal style, serta ia dan orang yang menggendongnya itu mendengar musik pesta yang terus menerus terdengar dari satu lagu disusul lagu yang lain, bibir Tiwi terucap lirih, "Erik..."
Orang yang membopongnya pergi memang adalah Erik Estrada--pemuda tampan itu yang tadinya berada di dalam kamarnya bersama-sama dengan sekumpulan teman-temannya, mendengar suara-suara keributan dari luar kamar, pemuda tampan itu bersama teman-temannya keluar dari kamar dan bertemu dengan servant, "Ada apa ribut-ribut di bawah, bik?" tanya Erik pada servant-nya.
"Nyonya Paula dan tuan Henry dikejar Dennis dan Karnik, tuan muda Erik. Gak nyangka kalo Dennis itu polisi." ucap servant.
"Apahh?! Dennis polisi? Tapi kenapa??" sekonyong-konyong saliva Erik tercekat, "Apa mungkin si Dennis nyamar jadi bodyguard untuk melacak pembunuhan uncle Benjamin??" pikir Erik, pemuda itu teringat Karnik alias Tiwi, "Aduh, ngapain juga si Karnik ikut-ikutan ngejar mereka??" hati Erik jadi cemas, sementara teman-temannya bergerombol menuruni anak tangga lantai dua menuju lantai pertama karena ingin melihat kejadian di lantai bawah, lalu Erik berkata pada servant-nya sambil menatap servant dengan mimik memohon, "Bik, tolong awasi kedua adikku di kamar ya."
"Baik, tuan muda."
Erik berlarian menuruni anak tangga satu demi satu, tujuan utamanya mencari keberadaan Karnik alias Tiwi diantara orang-orang di lantai bawah dan teras rumah. Sesampai di teras rumah mewah, dengan cara pandang cukup jauh, kedua mata Erik membulat besar melihat Tiwi ikut dalam perkelahian dengan sekurity, pemuda tampan itu tidak mengira baby sister yang menjaga kedua adiknya itu ternyata bisa bela diri.
Erik memperhatikan Tiwi yang sedang memukul, menendang dan menangkis serangan sekuriti dengan jurus taekwondonya. Dua sekuriti yang tidak terima dipukul perempuan jadi bringas, salah seorang dari mereka menyambar pentungan yang tergantung di sisi celana security-nya, dan tanpa kasihan pada Tiwi, sekuriti itu memukul keras dahi Tiwi. Erik sangat kaget sekali melihat gadis yang ia suka terluka, dengan perasaan cemas, Erik berlari mendekat dan menerobos perkelahian itu yang saat itu gesture tubuh Tiwi sudah sempoyongan dan hampir jatuh, "Karnik.." ucap Erik, tepat saat itu kedua tangannya meraih tubuh gadis manis itu dan menggendongnya ala bridal style.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home Darling
RomanceKisah cinta unik antara letnan polisi yang harus terikat di pernikahan siri dengan seorang asisten jaksa wilayah yang ternyata itu pernikahan sah tercatat di KUA yang diatur Ratna, dengan lingkup memecahkan kasus pembunuhan yang mereka hadapi bersa...