Bastian termenung-menung sampai tak sadar tangannya menyalakan lampu duduk dekat sofa sambil satu tangannya lagi masih memegang botol air mineral dingin. Lalu memutuskan untuk menyalakan lampu utama yang menempel di dinding dekat tv sehingga ruangan terang benderang.
Bastian berjalan mendekati Alfri yang tidur tengkurap dengan posisi wajah ke samping kanan supaya bisa bernapas, terdengar dengkuran halus dari mulut Alfri yang tertidur pulas. Digoyang-goyang pantat Alfri dengan ujung jari kaki Bastian yang masih berdiri sambil memegang botol air mineral dingin. Bastian melihat air bah di mulut Alfri netes basahi karpet, orang setampan dan secantik apapun kalo tidur pulas dengan posisi seperti Alfri tidur miring pasti ngiler. Pulas sekali Alfri dibangunkan tidak mau bangun karena beberapa hari ini Alfri kurang tidur.
Bastian jadi kesal tidak ada sahutan dari sahabatnya itu. "Al...Al.. Letnan Alfriii... Hoiii...bangunn..." sebetulnya Bastian memakluminya, Alfri sangat kurang tidur melebihi dirinya--Bastian hanya sebagai pelaksana perintah Alfri sedangkan Alfri-lah yang menyusun strategi, dasar Bastian yang penasaran 45, mendapati Alfri tidak bangun juga, Bastian langsung mengguyurkan sebotol air mineral ke wajah tampan Alfri yang tidur menyamping kanan.
Air dingin kulkas yang menghantam wajah tampannya, Alfri langsung menjerit histeris seraya terlompat bangun, ia memaki-maki jengkel sekali pada orang yang menyiramnya, "What the hell you, bastard!!!"
Menyadari yang menyiramnya adalah sahabatnya, mata Alfri mendelik lebar dengan tatapan mata ingin membunuh, "Bastian!!! Letnan Bastiannnn!!!" teriak Alfri dengan tangan mengepal siap ingin menonjok muka Bastian yang menatapnya dengan air muka cengengesan. "Kurang ajar sekali kau!! Ngapain kamu siram aku dengan air kulkas, hahhh!!!"
Dengan santai Bastian menyahut, "Kau itu ya, kalo tidur kayak kebo tau kagak, dibanguni gak gerak-gerak."
"Ala kau tau sendirikan, gimana kalo aku capek banget. Kenapa gak nunggu besok sih, huuhh!!" tukas Alfri kesal sambil mengusap wajahnya dengan sapu tangannya dari kantong celana jeans-nya. Ia masih mengenakan jaket kulit belel untuk menutupi t-shirt berwarna putih polos yang fit badannya yang berotot sixpack.
Ketika Alfri kembali untuk tidur dan setelah melempar sapu tangan sembarangan, Bastian mencegahnya supaya tidak tidur lagi, sambil menyeret sahabatnya itu dan berkata, "Jangan molor duluan!! Sini kauuu...ada sesuatu yang aneh dengan kulkasmu, Al."
Dahi Alfri mengernyit, ia keheranan dan juga jengkel sambil mengikuti langkah Bastian setelah tangan kanannya ditarik-tarik Bastian, mereka melewati mini bar menuju dapur, berdiri di depan kulkas.
Bastian membuka pintu kulkas lalu menuding, "Kau lihat...ada makanan, Bro.. Ada kehidupan Bro di apartemenmu, ya???"
"Maksud kamu apaan sih?? Kagak ngerti aku, Bas." ujar Alfri bengong, ia menengok isi kulkas ketika Bastian terus mendesaknya untuk melihat isi kulkas itu, rasa bengongnya jadi double, matanya setengah membelalak melihat isi kulkas terdapat aneka sayur, buah-buahan, makanan yang dikemas dengan rapi di kotak-kotak, tumpukan pizza miliknya, dan lain-lain, pria tampan itu benar-benar syok melihat isi kulkas tampak hidup terisi berbagai macam persediaan, "Lho kok ada makanan, sih? Siapa yang masak?" ucap Alfri sambil mengeluarkan salah satu masakan, semangkok capcay yang sayurnya masih fresh baru dibuat sehari dari baunya saja masih tercium segar masakan itu, kedua sahabat itu saling berpandangan dengan wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home Darling
RomanceKisah cinta unik antara letnan polisi yang harus terikat di pernikahan siri dengan seorang asisten jaksa wilayah yang ternyata itu pernikahan sah tercatat di KUA yang diatur Ratna, dengan lingkup memecahkan kasus pembunuhan yang mereka hadapi bersa...