54. "Where are you, my wife?"

200 12 1
                                    

Alfri meraih ponselnya dari saku celana polisinya sebelah kiri lalu ia mulai menelpon Tiwi dengan perasaan cemas, tetapi ia hanya mendengar nada sambung tanpa ada yang mengangkat. Tubuh Alfri mulai terasa gemetaran. Bastian heran memperhatikan sahabatnya dan bertanya, "Al, ada apa??"

"Bas, aku khawatirin Tiwi." ujar Alfri dengan mimik muka gelisah sekali, sambil mengulang lagi nada dial untuk menelpon istrinya, tetap tidak ada yang mengangkat panggilan teleponnya.

Bastian bengong, "Emang kenapa Tiwi?"

"Sersan Mia yang aku tugaskan jaga Fifie bilang Theresia, Tiwi, Queen dan Sean gak ada di asrama dari tadi malam, Bas."

"Queen??" ujar Bastian terkejut dan mulai mengaitkan kasus Voodoo, "Maksudmu Queen si target kita kasus Voodoo itu?? Dan yang mati itu Theresia?" Bastian melihat mayat Theresia yang digotong masuk ke mobil Forensik yang mempersiapkan untuk segera ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Queen??" ujar Bastian terkejut dan mulai mengaitkan kasus Voodoo, "Maksudmu Queen si target kita kasus Voodoo itu?? Dan yang mati itu Theresia?" Bastian melihat mayat Theresia yang digotong masuk ke mobil Forensik yang mempersiapkan untuk segera memberangkatkan mayat itu ke laboratorium forensik, raungan sirene mobil polisi dan ambulance forensik masih terdengar. Beberapa opsir anak buah Alfri dan anjing pelacak terus bergerak menyelidiki.

Alfri mengangguk sambil menurunkan ponsel dari kupingnya dan mulai mengetik pesan untuk istrinya;

##Darling, kamu dimana? Cepat telpon aku.##

Sementara itu Bastian menepuk jidatnya sendiri, semalam ia berada di lapangan pengintaian kasus lain dan ia sempat melihat langit kalo semalam itu ada bulan purnama, "Al, semalam itu ada bulan purnama. OMG, Al. Tiwi...gak nggak...Nggak mungkin Tiwi..." ucap Bastian langsung gemetaran, dan memandang Alfri yang juga memandangnya. Dua opsir itu makin panik saja. Bastian dengan inisiatifnya sendiri mulai menelpon Hakim Nicholas, Judith, dan jaksa Dicky, satu persatu Bastian menanyakan keberadaan Tiwi. Sedangkan Alfri menelpon opsir yang menjaga Fifie supaya menanyakan teman-teman sekelas Tiwi di Sekolah Xaverius.

Di tempat kerja yang berbeda, Judith dan hakim Nicholas secara bersamaan bertanya setelah mereka bilang Tiwi tidak berada bersama mereka, "☎️Ada apa Bastian??"

"📞Ada pembunuhan baru, Theresia, sahabat Tiwi di sekolah Xaverius udah meninggal. Mayatnya baru ditemukan di waduk air L.A." kata Bastian. "📞Sersan Mia yang ngelindungi Fifie bilang Theresia, Sean, Queen dan Tiwi gak ada di asrama sejak malam."

Seketika, Judith dan hakim Nicholas yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing di ruang kehakiman dan ruang otopsi terjingkat kaget mendengar kabar Bastian, "☎️Apah?? Mereka berempat belum pulang dari pesta Helloween jam segini??"

"📞Apa maksudmu, Judith/Alan??" ujar Bastian tercengang-cengang sambil memegang ponselnya yang ditempelkan ke kuping kirinya, "📞Kalian udah tahu dimana mereka berempat??"

Mendengar ucapan Bastian yang bertanya pada hakim Nicholas atau Judith, seketika Alfri menghentikan gerakan tangannya yang ingin menelpon rekan kerja dan bosnya Tiwi, Alfri menyambar ponsel yang dipegang Bastian sambil berkata, "Bas, biar aku yang bicara."

You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang