78. "Please, Al...."

93 5 0
                                    

"Benar, nak." ujar ibunya Lauren, "Kamu mau nikahi anakku, kan?"

"Mustahil aku nikahi sahabatku, mommy Beatrix." tukas Alfri, tangannya menjauh tidak mau dipegang tangan ibunya Lauren, kakinya digerakkan mundur dua langkah menjauhi ranjang pasien, telinganya mendengar ucapan orang yang ia hormati sejak SMA setelah ibu kandungnya mengatakan, "Kenapa mustahil, Al? Kalian bersahabat dan  udah kenal karakter, gak akan kaget adaptasi setelah nikah." nada suara ibunya Lauren seakan lancar seperti air dan air mukanya terlihat tidak seperti pasien yang sakit.

Lauren memandang Alfri, gesture reaksi Alfri seakan bisa teraba olehnya apalagi ia tahu Alfri tipe pria jujur tanggung jawab, hati Lauren jadi cemas akan dapat penolakan dari Alfri, benar saja mulut Alfri membuka mengatakan sesuatu yang pasti membuat ibunya Lauren kaget, "Mommy Beatrix, aku udah nikah. Gak mungkin...'" kalimat Alfri yang baru menyebut kata mommy Beatrix, kelanjutan kalimatnya terdengar tidak jelas karena tangan Lauren membekap kuat mulut Alfri untuk tidak memberitahu kebenaran pada ibunya Lauren.  Sambil membekap mulut Alfri, posisi kaki Lauren agak berjinjit karena Alfri lebih tinggi darinya.

Sambil menoleh menyamping dan merasakan mulutnya dibekap kuat oleh tangan Lauren, kedua mata Alfri melotot ke arah sahabatnya itu dengan sikap kaget sekali dan Alfri paling benci pada orang yang membekap mulutnya saat ia bicara kebenaran yang haru...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menoleh menyamping dan merasakan mulutnya dibekap kuat oleh tangan Lauren, kedua mata Alfri melotot ke arah sahabatnya itu dengan sikap kaget sekali dan Alfri paling benci pada orang yang membekap mulutnya saat ia bicara kebenaran yang harus ia katakan apalagi harus disuruh menikah lagi  dengan status ia menikah. Alfri kesal sekali tangannya ditarik Lauren dan mengisyaratkan untuk ikut bersamanya. Sambil menarik tangan Alfri itu, Lauren berkata pada ibunya, "Mommy, Alfri hanya bercanda, dia setuju kok persahabatan jadi nikah. Mommy tenang aja."

Ibunya Lauren memperhatikan anaknya menyeret Alfri keluar dari ruangan itu. Pintu ruangan ditutup Lauren, bersamaan dengan itu kekuatan magic jin Voodoo hilang keluar dari hidung ibunya Lauren, ibunya Lauren merasakan nyeri di ulu hatinya saat kekuatan magic jin Voodo hilang.

Dengan jengkel, Alfri menyentak pergelangan tangan kanannya dari pegangan Lauren, Alfri nyerocos marah sekali teringat kelakuan Lauren di ruang ICU itu, matanya yang tajam menusuk penjahat sekarang terarah pada sahabatnya,  "Apa-apaan kamu, Lauren. Ngapain kamu bekap mulutku."

Lauren menelan ludahnya dengan kelu merasakan hawa kemarahan Alfri yang bisa membuat Alfri membencinya, "Kamu tenang dulu, Al." ujar Lauren lembut, mencoba menarik simpatik Alfri, "Kamu tau kan mommy aku kondisinya seperti itu. Apa kamu mau liat mommy aku down, kalo tau kebenaran yang kamu bilang terus mommy langsung meninggal gimana, Al?"

Alfri membelalakkan matanya, tidak setuju dengan perkataan sahabatnya itu, "Aku tau kondisi mommy kamu. Tapi ini sangat gila aku harus nikahi kamu, Lauren. Aku udah nikah. Aku cinta istriku." tukas Alfri sengit, "Gak ada di kamus cintaku, nyari istri kedua, selaknatnya aku dulu suka gonta-ganti pacar."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang