"Jud, Tiwi dan Alfri bersamaku. Tolong kamu handle dulu, satu jam lagi kami balik LAPD." ujar Mark kemudian, "Kami masih di lokasi boat."
"Ok. Aku tunggu. Keluarga nona Tagmo ndesak bawa pulang jenasah nona Tagmo."
"Aneh. Kan masih dlm penyelidikan polisi dan kalian juga?" ujar Mark, alias bagusnya naik sedikit, tangannya megang setir boat dan juga ponsel, "Paling Tiwi dan Alfri nolak sebelum beres kasus nona Tagmo."
"Ya, kamu benar." ujar Judith, "Aku masih ada kerjaan lain, aku usahain hadang mereka, keputusan forensik ada di Tiwi. Kalo dia salah bertindak pasti dimarahi bos."
Mark mengiyakan, percakapan antara mereka berdua berakhir, pria tampan bermata biru itu memasukan kembali ponselnya ke saku celananya dan untuk beberapa saat ia termenung sambil memandang pemandangan laut biru terhampar jelas di pandangannya dan yang mampu menyejukkan hatinya, "Di dalam boat mungkin mereka melakukan penyatuan. Sudah gak ada lagi harapan aku, benar-benar putus harapan cinta ini dapatkan Tiwi. Yang ada hanyalah persaudaraan diantara kami. Tiwi..." setelah membatin itu, Mark mulai memutar haluan untuk kembali ke dermaga pantai, sementara itu ketika Mark berbicara dengan Judith, yang mereka bicarakan itu sedang berjalan menuju lambung Speedboat atau deck dalam Speedboat sambil bergandeng tangan, mendadak itu pula hasrat Alfri dan Tiwi tak terbendung terlebih lagi bagi Alfri yang langsung mendorong tubuh Tiwi merapat ke sudut sisi masuk deck, "Darling, kamu sangat menggoda sekali..." cicit Alfri bergairah sambil memajukan bibirnya mendekati bibir Tiwi yang membuka sedikit karena merasakan hentakan tangan Alfri yang mendorongnya sehingga punggungnya menyandar sisi masuk deck yang berbentuk setengah lingkaran. Sambil mencondongkan tubuh senyaman mungkin menyesuaikan tinggi Tiwi, mulut Alfri membuka, lidahnya menjulur sexy menuju bibir bawah Tiwi, lidah basah tak bertulang itu mengulas basah menggoda berulang kali ke bibir bawah dan bibir atas Tiwi yang membuka sedikit itu, tepat lidah Tiwi juga ingin dijulurkan menyambut usapan lidah basah Alfri. Terjadilah saling membalas permainan lidah dengan spontan dari mulai jilatan ke sekitar bibir sampe pagutan posesif yang dilancarkan Alfri. Pria tampan itu mendengar lenguhan pelan bergairah berasal dari Tiwi yang terus ia ciumi. Kedua mata mereka berdua merem melek dengan pandangan mulai sayu menginginkan lebih dari itu. Tiwi sedikit memiringkan kepalanya dan membalas lumatan rakus lidah Alfri sambil meletakan kedua tangannya di tengkuk dan memijat lembut sisi rahang Alfri, sedangkan Alfri mencium sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh Tiwi yang bersandar itu disertai tangannya menarik sedikit pinggul Tiwi supaya maju dan area sensitif mereka merapat ketat menambah gairah mereka berciuman. Suara decapan ciri khas orang berciuman terdengar lembut di telinga mereka sambil terus saling memagut posesif area dalam mulut sembari sesekali menjulurkan sedikit lidah mereka untuk diserang pagutan lidah lawan bermain ciuman, suara ombak laut hanya sebatas lewat saja juga laju Speedboat yang terkadang meliuk-liuk tergantung kecepatan laju Speedboat dan ombak laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home Darling
RomanceKisah cinta unik antara letnan polisi yang harus terikat di pernikahan siri dengan seorang asisten jaksa wilayah yang ternyata itu pernikahan sah tercatat di KUA yang diatur Ratna, dengan lingkup memecahkan kasus pembunuhan yang mereka hadapi bersa...