52. "...hold you tight, Anne."

349 19 0
                                    

Alfri menghela napas sambil melihat istrinya pergi bersama Sean sampai mereka berdua tidak terlihat lagi dari pandangan matanya karena terhalang tembok kelas, lalu pria tampan itu berjalan keluar kelas untuk memanggil OB yang bekerja di sekolah itu karena ia tidak ingin mengambil tasnya yang pasti ada bekas-bekas ulat bulu menempel di tas dan buku. Dengan menggunakan sarung tangan plastik yang ia beli di kantin, Lufi membereskan buku yang dijatuhkan Alfri karena ada ulat bulu.

Sambil berjalan menyelusuri kolidor demi kolidor sekolah, Sean mengajak Tiwi ke suatu tempat yang ingin ia kunjungi, "Anne, ikut aku yuk."

"Kemana?" tanya Tiwi sambil mengedarkan pandangan lurus ke depan ke arah sekitar, melihat murid-murid yang mulai berjalan menuju gerbang sekolah bersamanya. Suasana di kolidor sekolah diliputi obrolan dan canda tawa.

 Suasana di kolidor sekolah diliputi obrolan dan canda tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Main ice skating." jawab Sean.

"Gak ah. Aku gak bisa."

"Ayolah. Nggak main juga nggak apa-apa. Tungguin aja aku." ujar Sean, "Aku pingin banget main ice skating, tapi ingin ditemani."

"Gimana, ya..." ujar Tiwi bingung, memandang wajah tampan Sean, melihat Sean, Tiwi jadi tiba-tiba teringat Mark sahabatnya yang harus jalani perawatan lagi untuk penyembuhan penyakit HIV Aidsnya. "Baiklah." jawab Tiwi akhirnya.

Bola mata Sean bersinar gembira mendengar Tiwi menyetujui ikut dengannya ke tempat ice skating.

❄️🌺❄️🌺❄️

Gelanggang ice skating Anaheim di L.A...

Diantara banyak member dan umum bermain di gelanggang es seluncur, cukup lama Sean main sendiri di atas lapisan ice skating

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diantara banyak member dan umum bermain di gelanggang es seluncur, cukup lama Sean main sendiri di atas lapisan ice skating. Luar biasa gerakan pemuda tampan itu bermain dengan lincah berlari bertemu satu titik lalu berputar. Tiwi yang sedang menunggu Sean bermain ice skating sampai kedinginan namun mulutnya terus menerus melongo-longo melihat atraksi Sean bermain. Melihat Tiwi menggigil kedinginan di sebuah bangku tunggu di pinggiran arena ice skating karena Tiwi dan Sean masih mengenakan seragam sekolah dan tidak mengenakan jaket, Sean mendekatinya sekali luncuran dengan sepatu ice skating yang ia sewa, "Main yuk. Kamu kalo diam begini semakin dingin, lho." ajak Sean, meraih tangan Tiwi, "Kita pasangan, yuk. Mumpung lagunya enak."

You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang