66. Gaun Tidur

161 14 5
                                    

Mata pria berseragam polisi itu menatap nyalang penuh kecemburuan lagi, melihat Tiwi dan Sean yang sangat mesra di atas ranjang, seakan memergoki suatu perselingkuhan di ranjang itu. Ada kilatan sorot mata yang terluka dan kata hatinya berbicara, "Apa saat ini aku harus bersaing dengan berondong yang ngerebut istri aku???? Niece....why?"

Dari arah ranjang, Tiwi dan Sean menelengkan wajah mereka dan melihat pria yang berteriak marah pada mereka, selanjutnya terlihat jelas di air muka Tiwi menunjukkan keheranan menatap satu persatu orang-orang yang masuk ke kamarnya, sedangkan di raut muka Sean yang langsung mengarah pada Alfri, hati Sean jadi kembang kempis merasakan kemarahan pria tampan berjambang itu, ketika Sean hendak memutuskan untuk turun dari ranjang, Sean dan mereka semua mendengar ucapan Tiwi yang melontarkan pertanyaan pada orang-orang yang ia merasa tidak kenal yang tentu saja ia menggunakan bahasa Inggris, "Kalian itu siapa ya?" sambil mengatakan itu, mata pupil Tiwi mengarah ke satu pria berseragam polisi, gadis manis imut itu ingat pernah bertemu dengannya di mesjid, "Eh, uncle polisi. Kok kamu nongol lagi? Tadi tuh, kamu bicara..."

Alfri menatap istrinya yang sedang menghentikan kata yang ingin dilontarkan dan saat itu Tiwi berusaha mengingat kejadian beberapa menit yang sudah berlalu, sambil Alfri menunggu--pria tampan itu melangkah menghampiri ranjang, berdiri merapat di s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfri menatap istrinya yang sedang menghentikan kata yang ingin dilontarkan dan saat itu Tiwi berusaha mengingat kejadian beberapa menit yang sudah berlalu, sambil Alfri menunggu--pria tampan itu melangkah menghampiri ranjang, berdiri merapat di sisi ranjang dengan hati berharap Tiwi ingat tentang apa yang dikatakan di mesjid itu, tapi kemudian gadis manis imut itu menggelengkan kepalanya, "Aduh, apa ya.... Apa ya...aku lupa."

"Darling...kita tuh..." sahut Alfri, pria tampan itu ingin memberitahu sesuatu pada istrinya, tapi terdengar suara David Abraham dan juga Tiwi, sambil menarik sisi belakang seragam polisi Alfri, David Abraham mengatakan dengan nada suara yang sengaja ditekankan dan sedikit menggumam, David Abraham berdiri di kanan belakang Alfri, "Kapten, tolong, jangan sekarang!" sedangkan Tiwi yang mendengar ada pria tampan memiliki jambang di dagunya, teringat dengan panggilan 'Darling', gadis manis imut itu langsung mengadu pada Sean sambil memeluk Sean dengan manja, "Sean, dari tadi uncle ini manggil aku Darling. Sean, aku kan bukan Darling-nya dia."

Sean yang mendapat pelukan dari Tiwi jadi kaget tapi juga senang meski ia merasa gelisah saat ia juga melihat perubahan lagi di air muka Alfri yang kembali merah padam saat ia mendengar ucapan manja Tiwi yang ditujukan pada Sean dan menelengkan pandangannya dari arah David Abraham yang sudah memberi peringatan dan arah pandangan Alfri kini melihat tangan istrinya kembali melingkari pinggang Sean, mulut Alfri nyeplos pada istrinya dan tangan kanannya mengulur menarik lengan Tiwi, "Yeack, kamu gak boleh peluk Sean. Gak boleh!" Alfri sudah tidak peduli dengan David Abraham yang memberi peringatan padanya.

 Gak boleh!" Alfri sudah tidak peduli dengan David Abraham yang memberi peringatan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang