51. "Kamu yakin bisa, Niece?"

268 13 0
                                    

Dengan perasaan cemburu, Joe memutuskan untuk pergi dari lapangan itu, "Aku mau balik ke kantor. Apapun caranya kalian harus persembahkan Anne padaku."

"Baik, Master. Tapi gimana dengan promosi rumah sakit, apa aku bisa dapatkan jabatan itu??" kata Lauren, menyeringai licik menatap wajah tampan Joe, "Kalo Master memberikan aku jabatan itu, Anne aku berikan untuk Master santap."

"Jangan khawatir, aku akan nekan direktur utama rumah sakit dengan black magic-ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan khawatir, aku akan nekan direktur utama rumah sakit dengan black magic-ku. Sebelum perayaan, kamu akan dapat posisi itu." ujar Joe, lalu berlalu mendahului Lauren.

Sepeninggalan Joe, Lauren menatap dari kejauhan sambil menggigit bibir bawahnya, melihat Alfri melatih murid-murid dengan lincah di lapangan, Alfri juga beradu basket dengan murid-murid laki-laki. Terdengar sorak Sorai suporter dari tim Alfri dan tim Sean--Alfri sangat kesal melihat istrinya berada di tim Sean sehingga ia berusaha bermain bagus untuk mengalahkan Sean yang juga mahir dalam permainan bola basket sampai keringat membanjiri tubuh mereka seakan pertandingan itu memperebutkan Tiwi, "Al, mengapa kamu jadi suka sama anak sekolah?? Bukannya kamu udah beristri?? Siapa tuh namanya, aku lupa. Eh apa peduliku, Alfri bisa selingkuh dari istrinya, apa ini berarti aku bisa masuk ke dalam selingkuhannya juga??? Kalo perlu aku ingin dapatin Alfri utuh." ujar Lauren dalam hati, "Apa sebaiknya aku minta Master untuk mengguna-gunai Alfri??"

Setelah berpikir seperti itu, sambil menyeringai misterius, Lauren pergi meninggalkan tempat itu, ia akan menemui Joe. Ia menebak pasti Joe akan menawarkan dua pilihan jabatan atau mengguna-gunai Alfri.

Sepulang sekolah, Tiwi mengajak Sean menjenguk Fifie di rumah sakit. Alfri tidak bisa menemani karena harus ke official, sebelum pergi, Alfri menugaskan opsirnya untuk mengawasi murid-murid terutama gerak gerik Queen. Sean mengajak Tiwi ke supermarket membeli cemilan untuk Fifie, Tiwi menatap heran melihat Sean mengeluarkan ATM black gold unlimited, namun ia tidak berani komentar, hanya saja dalam hati Tiwi bertanya-tanya, "Siapa Sean? Latar belakangnya seperti apa ya?? Perlu gak, aku minta Om Alfri nyelidikinya??"

 Sean mengajak Tiwi ke supermarket membeli cemilan untuk Fifie, Tiwi menatap heran melihat Sean mengeluarkan ATM black gold unlimited, namun ia tidak berani komentar, hanya saja dalam hati Tiwi bertanya-tanya, "Siapa Sean? Latar belakangnya sepert...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba di depan kamar pasien tempat Fifie dirawat, Tiwi dan Sean melihat dua opsir berjaga atas perintah Alfri. Melihat kedatangan Tiwi, Opsir itu tentu saja mengenalinya dan mempersilakan Tiwi masuk menjenguk Fifie bersama Sean yang menenteng satu kresek cemilan.

You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang