Alfri berjalan menghampiri Tiwi dan Sersan Vivi, "Hey, ada apa dengan kalian??" tanya pria tampan itu. Seorang servant pria melewatinya keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi minuman softdrink.
Tiwi dan sersan Vivi saling melempar pandangan, Tiwi pun mengatakan pada suaminya dengan bahasa Indonesia, "Kak, aku dan Judith ingin otopsi jenazah Nathalie, tapi kak Vivi keberatan dengan itu. Karena masih beranggapan ini perbuatan sekte sesat."
Sejenak Alfri terdiam, berpikir dan mempertimbangkan, lalu berkata dengan bahasa Inggris, "Jangan dulu, ini masih suasana berkabung." ujar Alfri, "Niece, kejadian Nathalie bukan hanya ini yang jadi kasus dugaan sekte sesat, kan?? Apa kamu udah cek, jenasah yang lain. Itu lho, data mengenai korban yang terbunuh di tiap bulan purnama. Bukankah kasus mereka serupa atau mungkin ada kemiripan?"
Tiwi berpikir karena belakangan ini forensik penuh menangani dan kedatangan jenasah, sehingga ia terpaksa berbagi tugas dengan Judith dikarenakan ia mengurus Mark, perkebunan, dan juga menangani sidang. "Kalo tidak salah, rekan aku bilang dia nemukan cairan yang gak wajar di korban kasus bulan purnama itu, Om." jawab Tiwi dengan bahasa Inggris, bertatapan dengan suaminya.
"Cairan gak wajar??" ujar Alfri dan sersan Vivi nyaris bersamaan, "Cairan apa itu?" tanya Alfri.
"Masih diselidiki lebih lanjut, Om." ujar Tiwi, "Tapi nanti aku fokuskan nyelidiki sendiri jenis cairan itu, masalahnya molekulnya udah tercampur dengan darah."
"Oke, kabari aku kelanjutan penyelidikanmu itu." Alfri lalu menggandeng tangan istrinya dengan mesra, "Ayok, aku kenalin kamu di keluarga Vivi. Mereka ingin kenal dekat dengan istriku."
Tiwi mengiyakan. Gadis manis imut itu berjalan bersama suaminya, sersan Vivi meraih nampan berisi beberapa piring kertas kecil berisi potongan-potongan kue dan mengikuti juga langkah suami istri itu.
🚔👮🚔👮🚔
Mark yang sudah selesai sidang, mendatangi departemen forensik, pria tampan bermata biru cemerlang itu melihat Tiwi sedang mengotak-atik melihat mikroskop dengan sikap serius sampai tidak menyadari kehadirannya. "Tiwi manis, serius amat sih. Ngerjain apa?" ujar Mark dengan bahasa Indonesia aksen Amerika.
"Udah beres sidangmu, Mark?" ujar Tiwi balik bertanya tanpa melepas tatapannya di lensa kecil, kedua tangannya bergerak sambil mencampuri beberapa tetes cairan kimia ke molekul yang ia teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home Darling
RomanceKisah cinta unik antara letnan polisi yang harus terikat di pernikahan siri dengan seorang asisten jaksa wilayah yang ternyata itu pernikahan sah tercatat di KUA yang diatur Ratna, dengan lingkup memecahkan kasus pembunuhan yang mereka hadapi bersa...