Kisah cinta unik antara letnan polisi yang harus terikat di pernikahan siri dengan seorang asisten jaksa wilayah yang ternyata itu pernikahan sah tercatat di KUA yang diatur Ratna, dengan lingkup memecahkan kasus pembunuhan yang mereka hadapi bersa...
Alfri dan Bastian melakukan penyamaran lagi untuk mengetahui modus pembunuhan aktor papan atas, Alfri sudah mendapatkan siapa yang saat ini dicurigai dari informasi yang didapat dari anak buahnya dan juga dari sidik jari pelaku. Hari itu, Alfri dan Bastian menyamar dan sedang duduk-duduk di kolam renang suatu hotel dengan latar belakang sebuah pantai di L.A, siang itu cuaca sangat panas.
Bastian berkata pada waiters, "Tolong, tambahkan lagi minuman dinginnya."
"Baik, tuan."
Sepeninggalan waiters itu, Alfri berkata dengan nada mengeluh, "Pekerjaan yang membosankan adalah menunggu target yang gak kunjung datang, dua jam kita duduk di sini, gak ngapa-ngapain."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu benar, Al. Rasanya badanku terbakar, aku lupa pakai sun blok. Kamu sih, ngajak buru-buru ke pantai." jawab Bastian, memandang kulitnya.
Alfri mencibir dengan ucapan sahabatnya, "Ah, kamu ini. Polisi kok takut matahari."
"Ya iyalah, nih kulit...modal aku untuk nikah, kalo gosong mana mau cewek sama aku." sahut Bastian, "Kamu enak, kulit kamu aneh gak bisa gosong sampai bisa berpetualang menggoda cewek-cewek."
Alfri malas berkomentar lebih lanjut, ia memainkan kacamata hitamnya sambil mengedarkan pandangan ke arah kolam renang, seketika matanya terlihat kinclong melihat ada wanita cantik berbikini seakan bergerak slow menurunkan tubuhnya di kursi kolam renang dan membaringkan tubuhnya dengan gerakan sexy. "Bas, lihat lah..." ujar Alfri, tanpa melepas tatapannya ke arah wanita cantik berambut pirang itu.
Kedua mata Bastian mengikuti arah pandangan Alfri yang lurus ke depan, lalu ia nyengir, Alfri sangat suka wanita cantik berambut pirang, "Dia konservatif untukmu, Al." kata Bastian menanggapi.
"Ya, mungkin...kadang aku udah ingin dapatkan sesekali berkesempatan untuk itu, supaya hidupku jadi stabil." ujar Alfri, mendesah frustasi, "Ah, sepertinya sebulan ini aku belum berpacaran lagi, ya.."
Bastian tertawa, "Kamu butuh seseorang untuk itu." kata Bastian, "Kalo perlu lebih baik, kamu langsung menikahinya, Al."
Melihat keasyikan Alfri yang senyum-senyum memandangi wanita cantik itu terlebih-lebih tubuh sexy yang terpampang itu berbaring--sekujur tubuh wanita itu terlihat mengkilat tertimpa cahaya matahari yang terik karena wanita itu membalurkan oil sunblock ke tubuhnya, entah mengapa pemandangan sexy itu Alfri jadi teringat Tiwi, Alfri membayangkan jika Tiwi memakai bikini dan memperlihatkan perutnya yang rata dan lekukan pinggang yang ramping dan tonjolan payudara Tiwi yang ranum.🤔🤣🥺"Al, sebaiknya kamu tutup tuh mata untuk gak tergoda dengannya. Sebelum Kamu menekan seseorang."
"Menekan seseorang dengan situasi yang tepat orang itu gak akan terluka selama orang itu juga menyukainya...." ujar Alfri.
Bastian tertawa lagi, "Pasti saat ini, kamu sudah ngiler-ngiler untuk nyentuh bagian tubuhnya yang berkeringat seperti itu."
