36. PENYAMARAN KAPTEN ALFRI

272 14 0
                                    

Pengadilan LAPD...

"Memang benar tuan Thomson pernah dirawat di rumah sakit jiwa akibat dari ketertekanan dia terhadap sesuatu, itu kasusnya udah lama terjadi dan dulu psikiaternya mengatakan tuan Thomson udah sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang benar tuan Thomson pernah dirawat di rumah sakit jiwa akibat dari ketertekanan dia terhadap sesuatu, itu kasusnya udah lama terjadi dan dulu psikiaternya mengatakan tuan Thomson udah sembuh." kata Jaksa Dicky, lalu menatap Hakim Nicholas, "Yang mulia, tuan Thomson dulu punya posisi tinggi di pekerjaannya. Dia berjuang mati-matian demi mencapai wujudnya itu. Tetapi kerja kerasnya disalahgunakan sahabatnya itu. Seharusnya dia yang dapat kenaikan Jabatan, tapi justru sahabatnya itu yang mendapatkannya. Tetapi dengan meluhurkan nilai persahabatannya, dia tetap terus membantu pekerjaan sahabatnya itu, tapi di sisi lain, dia tertekan dan ingin memberontak. Orang mana yang mau orang lain yang nikmati hasilnya, sedangkan dia gak dapatin apa-apa?"

 Orang mana yang mau orang lain yang nikmati hasilnya, sedangkan dia gak dapatin apa-apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang Mulia, apapun alasannya. Yang dikemukakan jaksa Dicky gak bisa dibenarkan. Tuan Thomson tetap bersalah. Membunuh atas dasar balas dendam. Yang mulia, tuan Thomson sendiri yang mengakuinya di depan seorang psikiater dan seorang polisi. Yang mulia, hamba minta tuan Thomson dihukum seberat-beratnya."

"Yang mulia, dia gak bersalah." tukas Jaksa Dicky ngotot mempertahankan kliennya.

"Bersalah!!" balas jaksa Russ.

Hakim Nicholas mengetuk palu sekali, tanda peringatan bagi keduanya yang terbawa emosi.

"Yang mulia." ujar Tiwi menyela. Ia bangkit berdiri dan berkata, "Boleh hamba berbicara dengan Jaksa Dicky??"

 Ia bangkit berdiri dan berkata, "Boleh hamba berbicara dengan Jaksa Dicky??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are My Home Darling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang