Hari Sabtu dibulan Desember menjadi hari yang menyenangkan bagi delapan orang siswa berseragam putih abu-abu. Mereka terlihat bahagia karna sebentar lagi libur semester akhir. Berlibur ke hotel yang menyajikan air terjun ditengah pegunungan adalah tujuan mereka.
Yedam si pelopor tempat terlihat kegirangan, kapan lagi ia bisa menikmati udara bebas khas pegunungan. "Asik ... akhirnya ...."
"Lebay lo!"
"Berangkat besok pagi aja, gimana?" saran Sunoo.
"Boleh, dirumah gabut."
"Buru-buru banget mau pada ngapain sih? Kaya orang yang baru pertama kali liburan aja."
"Julid banget si Junkyu."
"Biasalah, namanya juga holang kayah," timpal Yedam.
"Beneran nih kita cuman berlima?"
"Iyaa Sunghoon cuman berlima! Lo mau nambah saha deui hah?" Sosor Haruto sambil mengunyah es batu.
"Atau gue nanti ajak Asahi, Jisung, sama Chenle. Gimana?" lanjut Haruto.
Yedam membalas dengan anggukan cepat. "Boleh, lebih rame lebih seru."
"Ngikut aja deh," timpal Junkyu. Ia jarang sekali ikut mengobrol, sikapnya memang sedikit acuh. Kecuali saat dirinya dihujat atau saat kena masalah-masalah yang tidak bisa ia selesaikan sendirian.
"Kok gue takut ya, Dam? Angker gak sih hotelnya?"
"Enggak kok Sunoo, parnoan banget lo!"
Diantara perdebatan Sunoo dan Yedam, Sunghoon malah salfok pada seorang makhluk berkebangsaan Jepang yang terlihat aneh. "Woy Hartono, senyam-senyum sendiri kenapa?"
"Sembarangan! Nama gue Haruto! Lagian emang kenapa sih kalo gue senyum sendiri? Kalian gak liat kalo Mpok Jamilah makin hari makin bening?" alibinya.
"Gue kira lo belok."
"Haruto lebih ke ngarep gak sih?"
"Enak aja! Temen lo noh suka sama virtual," sindir Haruto pada Sunoo, seorang Wibu garis keras.
"Daripada lo, udah virtual, gak bisa digapai, beda agama pula." Haruto kelabakan, Sunoo tau kalau dirinya seorang fanboy. Padahal ia sudah menyembunyikan kebenaran itu rapat-rapat.
"Hujat gue dong kawan," ucap Junkyu.
"Emang lo pernah berperan sebagai makhluk hidup, Kyu?"
"Sunghoon setan! Kuy ke lapangan, kita gelud."
Lelah dengan keributan yang terjadi, Yedam memilih untuk pulang. Takut jika nanti keributan itu akan menembus batas samudra Hindia. "Gue duluan ya! Kalo Haruto berulah, iket aja, terus satuin sama kuda."
Yang disebut namanya hanya menatap nanar. "Yedam! Gue guna-guna, mampus lo!"
"Bodo, gak denger!" ucapnya.
"WOY! YEDAM! BESOK PAGI GUE JEMPUT!"
"Sip," jawab Yedam.
Setelah Yedam menghilang dari pandangan, Sunoo dan yang lainnya pun ikut bubar kecuali Haruto yang malah mangkal di warung mpok Jamilah. Janda kampung yang baru saja ditinggal cerai itu masih terlihat cantik walau usianya sudah kepala empat.
"Kopinya dong Mpok! Jangan manis-manis, kan Mpok udah manis. Nanti saya diabetes lagi." Haruto memamerkan gigi Pepsodentnya.
"Balik tong, balik! Gue udah mau tutup ini."
"Yaelah Mpok, mau kemana sih emangnya? Mending sama yayang Ruto aja di sini."
Mpok Jamilah serangan ginjal. "Sorry! Selera gue duda kaya raya."
"Yang onoh aja ditinggal, belagu banget minta yang kaya raya," Haruto kecewa."Ngutang ya? Nanti Yedam yang bayar." Setelah itu ia melangkah pergi sambil bersiul.
"Tunggu Ruto!Gue denger, kalian mau liburan ya?" tanya mpok Jamilah.
Haruto berdecak dan melangkahkan mendekat. "Iya dong ... Kenapa? Mau ikut? Maaf Mpok, bukan menolak inimah yah, tapi takut jadi beban."
Tangan berlemak yang dihiasi beberapa gelang itu sudah mendarat dipundak Haruto sampai bersuara 'gedebug' yang membuat korban menjerit kesakitan.
"Sakit, Mpok!"
"Lagian kalo ditanya sama orang tua suka dijawab ngasal!" Mpok Jamilah kemudian tersenyum, memamerkan gigi putihnya. "Saran dari Mpok, jangan kelayaban diakhir tahun, kalo kata orang tua mah pamali."
"Kalo kata mang Oleh mah boleh," jawab Haruto.
Anak itu malah ngaprit sambil berdadah-dadah, mengedipkan mata kirinya untuk mpok Jamilah.
"Anak jaman Jigeum, kerjannya bikin emosi. Gak percayaan banget sama orang yang lebih berpengalaman, " monolog mpok Jamilah.
+×+
Haiii!!!
Setelah beratus-ratus detik saya bermeditasi didalam goa perbatasan Asia-Afrika. Akhirnya cerita ini lahir juga, ayok kasih tanda bintang supaya saya makin nolep lagi.See u!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
10080 [Selesai]
Mystery / Thriller[ S E A S O N 1 - 3 L E N G K A P ] "Siapa dalangnya?!"