Seperti yang sudah dijanjikan bahwasannya Yedam, Sunoo dan Jisung akan kembali mengunjungi rumah Jake. Tujuan mereka jelas bukan untuk bertamu, melainkan kembali berdiskusi kalau-kalau pihak lawan mulai meluncurkan niat jahatnya.
Meski sedikit malas karena cuaca lumayan terik, Yedam memaksa dua temannya untuk ikut. Dari gusuran sampai teriakan sudah dilakukan demi dua bebenyit itu mau diajak ke sana.
Di mobil Jisung malah asik tidur, sedang Sunoo tidak henti-hentinya memasukan makanan ringan sampai pipinya mengembang. Lucu, meski kadang ngeselin bukan main.
"Sunoo, gue takut ada yang buntutin." Yedam tak henti melihat kaca spion, padahal sedang lampu merah.
"Gak akan. Percaya sama gue." Lepas itu, Jisung bangun dengan sesekali mengucek mata. Salahkan Yedam dan Sunoo yang mengangkatnya ke mobil padahal dia masih asik tenggelam dalam mimpi.
"Ngacah!" Mulanya Jisung menatap sinis, kemudian mengulur tangan untuk mengambil ponsel milik Yedam. "Gapapa ngacah yang penting ganteng."
Tidak ada perdebatan setelahnya, sampai kendaraan roda empat milik Yedam berhenti tepat di teras rumah. Jake ternyata sudah menunggu dikursi kayu tak jauh dari pintu.
"Masuk!" Yang lain menurut. Yedam malah memastikan sekitar, takut-takut ada penyusup.
"Heh, Jisung! Lo gak mandi ya?" Doyoung menatap jengah oknum yang masih menggunakan baju tidur itu.
"Dipaksa Yedam buat ikut," jawabnya.
"Di jalan kalian gak diteror?"
"Anjir lah. Kayaknya pengen banget kita di teror."
"Cuma nanya." Jake lantas duduk disamping Jisung. "Cung. Pinjem hp lo dong."
"Gak bawa."
"Bohong."
"Gak."
"Sengaja, kan?"
" Denger ya sesepuh dinosaurus! Gue ke sini aja di gusur sama Yedam! Mana sempet dan mana inget sama hp! Gelo sia!" Upaya Jake untuk membangunkan semangat dari Jisung berhasil. Alih-alih mengguyur pemuda itu dengan segelas air, Jake malah menanyakan soal hp pada Jisung.
"Gitu dong. Tadi kayak gak ada nyawanya." Jake berucap tanpa rasa bersalah. Padahal Jisung ingin sekali meninju wajahnya.
"Ngapain sih lagian pagi-pagi ngajak main."
"Main katamu? Waktunya gak pas. Nanti kalau semuanya udah beres. Baru kita main ke pantai."
"Apa yang mau dibahas lagi."
"Gue mau kasih kalian pembekalan supaya tabah. Ada berita yang kurang mengenakan."
Dibenak seorang bang Yedam, pasti ada hal yang sedemikian buruk sampai wajah Doyoung terlihat sangat serius, berbeda dari biasanya. Doyoung itu orang yang gampang senyum, tidak seperti sekarang, pemuda itu malah sibuk menggigit kuku. Entah apa yang sedang dia khawatirkan.
Sedikit lama mereka diam. Jake masih mencari beberapa makanan ringan, Doyoung sesekali mengecek ponselnya. Yang lain malah asik bengong.
Jika memang ada hal yang buruk, nasib baik Yedam datang tepat waktu, terlebih Doyoung dan kawan-kawan punya apa-apa yang mungkin dibutuhkan.
"Ini kok pada diem-dieman?" Jake menuangkan satu botol besar minum soda, sembari menatap manusia-manusia yang ada dihadapannya.
"Kasih tahu kita apa berita buruknya. Jangan bikin overthingking."
"Berita buruknya ... Doyoung gak sengaja liat anak SMP masuk ke rumah Sunghoon."
"HAH? JADI? SUNGHOON BENERAN PUNYA ADEK?"
KAMU SEDANG MEMBACA
10080 [Selesai]
Mystery / Thriller[ S E A S O N 1 - 3 L E N G K A P ] "Siapa dalangnya?!"