"Yedam, bangun. Betis lo luka," ucap Junkyu sekali lagi. Darah segar terus mengalir tanpa henti, jika dibiarkan pasti hal buruk akan terjadi. Tapi apa boleh buat, Ia tidak bisa menolong Yedam karna ia sama-sama terikat.
Disebelah Junkyu, nampaknya Sunoo sudah mulai sadar. Ia mengedarkan pandangannya guna melihat keadaan sekita. "Gue dimana? Dan-astaga Yedam." Sunoo menutup mulut dengan kedua tangannya.
Awalnya Junkyu kaget, tapi setelah itu ia kalau Sunoo sudah sadar. "Noo, tolong bukain iketan gue. Di sebelah lo ada cutter 'kan? Gue gak bisa mutusin tali ini sendiri, susah."
"Kita harus lepasin yang lain terus keluar dari ruangan ini. Luka Yedam harus cepet di obatin," lanjut Junkyu.
"Lo kejauhan anjir. Sini dong!" ujar Sunoo.
"Perhitungan amat sama temen, gue lemes Sunoo!"
Wajah Sunoo seketika berubah menjadi masam."Siapa yang butuh?"
"Iya gue! Terus gimana caranya gue nyamperin lo?"
"Ngesot Kyu, ngesot! Kaya gak pernah sekolah aja nih orang. Prik amat," teriak Sunoo penuh penekanan.
Junkyu pun mulai ngesot bak suser ngesot. Senyum palsu terus terbit dari bibir Junkyu sampai ia berhenti dihadapan Sunoo. "Cepet!"
"Caranya gimana anjir, kan tangan gue juga di iket!" paniknya.
"Punya otak tuh di pake Sunoo! Gausah nolong-" Belum sempat Junkyu menyelesaikan kata-katanya, Sunoo sudah memotong pembicaraan. "Pede! Gue lepas iketan tangan gue dulu, abis itu gue lepasin tangan lo. Diem! Jangan banyak omong! Gue butuh konsentrasi."
Junkyu hanya mengangguk saja, Sunoo benar-benar seperti Mak Lampir jika sedang marah.
Lima menit sudah tangan Sunoo berkutat dengan cutter berkarat yang akhirnya bisa memotong tali itu. Rasa hati ingin menyombongkan diri, tapi niat itu sirna ketika lirihan Yedam terdengar.
"Woy! Cepet bukain iketan gue! Terus kita obatin luka Yedam!" Pekik Junkyu.
"Sabar! Gue nafas dulu."
"CEPETAN SUNOO!!!!" Omelan Junkyu membuat bocah dengan marga Kim itu ketar-ketir.
"Nah udah!"
Karena tadi mereka semua men-double baju, tanpa basa-basi, Junkyu merobek satu kemejanya dan segera membalut luka Yedam agar darahnya tidak keluar banyak.
Sunoo memilih membuang muka, ngilu rasanya melihat luka robekan sedalam itu. "Kyu, kalo udahan, bilang ya!"
"Gausah alay! Cepet bantu lepasin gue, abis itu bangunin mereka!"
"Gimana cara banguninnya?"
"Tampar aja!"
Plakkk!!
"ASTAGA SUNOO, GUE BERCANDA!" Terlambat, tamparan maut sudah mendarat dipipi teman-temannya. Walau hanya bercanda, trik itu ternyata ampuh menyadarkan mereka.
"Kok gelap? Gue dimana?"
"Gelap banget, kaya masa depan Sunoo."
"Bentar deh, kalian siapa?" Pertanyaan Haruto membuat yang lain tercengang, kemudian ia melanjutkan ucapannya. "Kok mukanya kek panci gosong semua?"
"Sialan lo!"
"Gue kira insomnia!"
"Mulut Sunoo typo mulu, ganti lidah aja gimana?"
"Ini hotel gak mampu bayar listrik atau lagi pemadam bergilir sih?"
"Geser Le, gue engap!"
Srekk
![](https://img.wattpad.com/cover/290907463-288-k741955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
10080 [Selesai]
Mystery / Thriller[ S E A S O N 1 - 3 L E N G K A P ] "Siapa dalangnya?!"