Seperti hari-hari biasanya, semua siswa maupun siswi sudah berdatangan untuk melakukan rutinitas mereka. ada yang jalan berdua di koridor, berdiam diri diparkiran sampai sarapan ramai-ramai di kantin sekolah.
Sedangkan Jungwon dan kawan-kawan memilih untuk berdiam diri di kelas kosong tempat mereka sering berkumpul. Anggota OSIS bilang kalalu pelajaran jam pertama hingga ke empat akan kosong karena guru-guru sedang melakukan rapat entah membahas apa.
Seperti dapat rezeki, mereka santai saja di kelas itu dengan kaki dinaikkan ke atas meja.
"Semalem lo kemana, Woo?" Jungwon bertanya pada sosok laki-laki yang sedang main game sendirian.
Dia lantas membalas tanpa melirik sedikitpun, "Tumben nanya. Mau ngapain ke rumah gue tadi malem?"
"Gabut di rumah."
"Kalau gabut ke rumah gue aja, Won." Gaku diam-diam menepuk bahu Jungwon, melemparkan senyum yang dibalas senyum juga.
Suasana kelas tenang, awalnya. Sebelum Baekseung melontarkan pertanyaan yang membuat satu dari keempatnya terkejut.
"Buku yang isinya informasi soal Sunghoon dan tujuh orang korban penembakan hilang."
Siapa yang tidak kaget? Sia-sia saja mereka mencari informasi, terutama Informasi tentang Sunghoon yang susah di cari.
"Tadi malem gue sama Jeongwoo juga ke rumah Sunghoon."
Jo tambah kaget, dia percaya kalau Baekseung berani mendatangi rumah Sunghoon. Tapi Jeongwoo? Bukannya Baekseung dan Jeongwoo sempat berselisih paham?
Pengumuman kalau semua murid dipulangkan membuat kelimanya diam sejenak. Mereka tidak ingin pulang lebih awal, masih betah di kelas kosong tersebut ketimbang duduk berlama-lama di rumah. Apalagi Jeongwoo.
"Ke rumah Sunghoon mau apa?"
"Kepo aja."
"Serius." Jungwon mendesak, kepalang kepo juga. Masa iya ada orang yang keponya kejauhan, batin Jungwon kala itu.
Jo dan Gaku bertukar pandang, sama-sama tak percaya kalau Baekseung pergi ke sana hanya karena penasaran.
Melihat teman-teman yang tidak mempercayai dirinya, dia santai saja. Namun pertanyaan Jungwon mampu mengalihkan atensi dari Baekseung.
"Pasti kalian dapet informasi."
Jeongwoo malah mengiyakan tanpa bertanya pada Baekseung dulu, bukan dia tidak percaya pada temannya yang lain. Tapi yang jadi masalah itu karena buktinya belum valid, dia masih belum bisa memastikan kalau apa yang dia lihat semalam benar-benar fakta yang disembunyikan.
"Cerita coba," perintah Jo.
"Gue aja," ucap Baekseung mengambil alih. "Ada yang masuk ke rumah Sunghoon juga, gue gak bisa liat mukanya karena gelap sedangkan dia pakai senter. Dan lagi, bukti yang harusnya kita bawa malah gak kebawa."
"Lucu." Kata Jungwon. Dia tertawa, lebih tepatnya menertawakan kemalangan Baekseung. "Mangkanya lain kali pakai strategi dulu."
Dia tiba-tiba saja pamit, padahal Jungwon bukan tipe orang yang betah di rumah. Jo ataupun Gaku tidak ada yang berani bertanya, Jeongwoo pun masabodo.
"Mau kemana, Won?" tanya Baekseung.
"Ada kerjaan, lumayan buat makan."
Alibi Jungwon cukup bisa dipercaya, Baekseung tidak lagi bertanya lebih lanjut. Yang tersisa sekarang hanya dia, Jo, Gaku dan Jeongwoo.
Tidak ada wacana apa-apa hari ini, buku Baekseung juga hilang, dia juga tak ingat apa saja isinya.
"Info-info soal Sunghoon kirim lagi aja, ya, ke gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
10080 [Selesai]
Mystery / Thriller[ S E A S O N 1 - 3 L E N G K A P ] "Siapa dalangnya?!"