구 • Kejanggalan yang bertebaran

369 157 26
                                    

Saat hendak memegang salah satu dari gelas yang ada, Yedam malah mengurungkan niatnya. Ia memilih untuk berjongkok mengamati setiap gelas sambil sesekali mengangguk-angguk kecil.

Sunoo yang sudah tidak tahan dengan godaan makanan dan minuman yang sudah tersaji, lantas membuka gelas asal.

Haruto, Junkyu, Jisung dan Chenle terkejut atas apa yang dilakukan oleh pria bermarga Kim itu, mulut mereka terbuka lebar dengan mata yang terbelalak.

Sebelum tangan Yedam menghentikan Sunoo, gelas berwarna pink itu sudah menampakkan isinya.

Empat orang yang tadi terkejut itu seketika langsung bersorak kegirangan. Karena, isi dari gelas yang diletakkan dalam posisi terbalik itu terisi kunci dan gambar makanan.

"AKHIRNYA, GUE MAKAN JUGAAAAA," teriak Jisung.

"Bentar deh, kok lo bisa nebak isinya?" tanya Chenle pada Sunoo.

Sunoo pun menjawab dengan percaya diri. "Piring-piring yang isinya makanan warnanya merah, jadi gelasnya juga pasti merah. Piring yang isinya makanan basi warnanya kuning, gelasnya pasti warna kuning juga. Gelas putih pasti isinya kunci. Kalian tau gak kenapa gelas pink isinya kunci dan gambar makanan?"

Pertanyaan Sunoo dijawab dengan gelengan kepala.

"Merah itu makanan, putih itu kunci. Merah dicampur putih jadi pink, kan?" lanjut Sunoo.

Chenle bertepuk tangan dan berkata, "Wah, Sunoo pinter banget! Pantesan disini panas."

Beda halnya dengan Jisung dan Junkyu, mereka memilih untuk segera menghampiri meja berisi makanan dan minuman yang sejak tadi terlihat menggoda.

Tapi, deheman dari Sunoo menghentikan langkah mereka berdua.

"Ekhem, yang buka gelas tadi siapa?" tanya Sunoo sambil menopang dagu.

Kekehan dari bibir Jisung pun membuat Haruto tertawa renyah. "Hahaha, lagian maen serobot aja!"

"Ya maaf, namanya juga orang laper," alibi Junkyu.

Bagaimana dengan Yedam dan Haruto? Mereka berdua saling bertatapan seolah memikirkan hal yang sama. Kira-kira apa yang mereka pikirkan?

"Tolongin Asahi dulu! Baru makan! Temen macam apa kalian ini?" Sunoo menggeleng tak suka. Kemudian remaja itu mengambil kunci yang ada dimeja dan segera menghampiri Asahi.

Sebelum membuka borgolnya, Sunoo membangunkan Asahi yang nampaknya sedang tertidur. "Asahi? Lo tidur pules bener!"

Asahi kemudian membuka matanya, dan ia berbicara dengan suara kecil. "Gue gak tidur, tadi cuman merem doang."

"Dih? Merem doang kok sampe ngorok," ucap Sunoo.

"Cepet Sunoo! Malah ghibah!" ujar Chenle. Sepertinya Chenle benar-benar kelaparan karena selama dua hari Chenle dan yang lain hanya meminum air putih, itupun harus diirit-irit.

Sunoo berdecak, "Sabar! Nih borgol ngartis banget gak kebuka-buka."

"Gak kebuka? Kok bisa?" tanya Yedam.

"Sini lo nya! Bantuin! Atau gak kalian makan duluan deh, sisain buat gue, Yedam, sama Asahi." Setelah itu Sunoo kembali menghadap Asahi dan membuka tali yang sedari tadi mengikat kaki anak itu.

Yedam bertugas membuka borgolnya, tapi baru saja ia memegang kunci, tatapan Yedam tiba-tiba meruncing. "Sunoo, lo bego atau gimana sih? Jelas-jelas ini bukan kunci borgol! "

Yang terpanggil lantas tersentak, "Lah? Emang kunci ada berapa jenis sih? Perasaan semua kunci-"

"Udah! Lo diem! Ngomong lagi gue gampar!" ancam Yedam. Pria bernama Sunoo benar-benar menguji kesabarannya.

10080 [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang