pada bagian ini terdapat kegiatan pembunuhan, diharapkan para pembaca terhormat lebih bijak lagi dalam membaca. jika tidak suka segera hapus buku ini dari perpustakaan kalian, terimakasih atas perhatiannya. selamat membaca.
baiklah sekarang penulis tidak akan memberi spoiler besar lagi. tentang spoiler nya jangan dipikirkan, lupakan saja.
mending fokus ke Sanzu yang sedang berjalan mendekati dua sandera Bonten yang sudah menghianati mereka.
Sanzu belum bertindak sebab raja nya belum datang, namun Sanzu menunggu dengan setia tetapi dengan wajah tertekuk karena Rindu terus memainkan rambutnya.
"diem bisa gak si?!" Sanzu menarik rambut nya yang sedari tadi mencoba di kepang oleh Rindou.
namun Rindou tak menyerah, ia mengambil lagi rambut Sanzu lalu ia mengepangnya dengan rapi.
"lo tuh ya-!"
"brisik anjing, kan cakep gitu."
Rindou menunjukan rambut bawah Sanzu yang sudah terkepang, Rindou tersenyum tipis.
melihat warna rambut merah jambu milik Sanzu yang di kepang itu semakin lucu dimata Rindou.
ACIA KAPAL GUE -author
"kawin yuk chiyo."
Sanzu melotot mendengar kalimat Rindou barusan, mana Rindou ngomong nya pake senyum-senyum pedo, kan makin serem dipandang nya.
kakak nya malah tertawa terpingkal-pingkal.
"gue emang psikopat Rin, tapi kagak kaya lo yang ngajak temen cowok nya kawin." setelah mengucapkan itu Sanzu berlalu memasuki ruangan tempat penyimpanan senjata Bonten.
Rindou yang mendengar itu cengo, "lah gue di tolak nih?"
kali ini Ran ketawa sampe guling-guling.
baik lupakan itu, maaf terlalu keluar dari alur juga menciptakan kapal Rindou Sanzu bukan Sanzu Mikey. balik ke cerita.
setelah Sanzu kembali dari ruang penyimpanan senjata ia melihat (Name) yang sedang menggenggam tangan Manjiro di dekat sandera sana.
Sanzu mengeratkan gigi, tangan nya mengepal kuat, wajah nya sangat datar tidak seperti biasanya saat menghukum para penghianat.
sebenarnya Sanzu masih kesal terhadap Rindou atau cemburu terhadap (Name)?
"papa besar, sebenarnya orang itu ingin di apain?" tanya (Name) kepada Manjiro.
"Sanzu akan memberi mereka hukuman."
"sungguh?!??! aku juga mau!"
Manjiro menengok ke bawah tepat dimana wajah (Name) yang lebih rendah dari nya.
"tidak boleh, kau masih kecil."
"jadi kalau aku sudah besar boleh??!" tanya riang sang anak.
Manjiro tersenyum ke arah (Name), "tentu sayang.."
"YEAPPYYY!!" (Name) melompat sambil bersorak ria.
"tentu saja tidak boleh maksudku."
senyuman (Name) memudar, ia mengecutkan bibirnya, melihat Manjiro yang berjalan lalu di depan nya.
"namun sebelum kau melakukan nya saat dewasa kau harus melihat tutorial nya dulu anak kecil." Takeomi menggiring (Name) duduk di sebelah Manjiro.
sebelum melancarkan aksi nya Sanzu memakan beberapa pil obat terlarang lebih dari biasanya. Sanzu mencengkram katana nya kuat, lalu mendekat ke arah sandera nya.
Manjiro sudah memberi perintah untuk membunuh orang yang berkhianat kepada organisasinya itu.
Sanzu tersenyum, ia segera melayangkan katana nya ke leher semua sandera, darah merah pekat mengucur seberapa ada yang terciprat mengenai Sanzu, kepala para sandera sudah hampir putus, namun Sanzu belum puas.
(Name) yang melihat itu membulatkan matanya, "itu keren!!" pekik nya dalam hati.
walau para sandera sudah tidak bernyawa Sanzu masih ingin bermain, ia berdiri di belakang para sandera lalu mengarahkan katana nya tepat di tulang belakang salah satu sandera.
Sanzu menggores tulang belakang itu berkali-kali sampai tubuh sandera itu hampir terbelah dua.
beralih ke sandera selanjutnya Sanzu mengarahkan katana nya tepat di jantung sandera malang nya itu, ia segera menancapkan nya sampai jantung si sandera keluar dan tertancap di katana nya.
para petinggi Bonten terkejut, Rindou sudah menutup matanya sedari tadi. melihat Sanzu yang lebih sadis dari biasanya Manjiro turun tangan.
"cukup Sanzu."
Sanzu tersenyum penuh kemenangan, ia mengambil katana nya yang masih tertancap lalu membersihkan darah yang berada di katana kesayangan nya dengan jari.
"jangan lupa membereskan para mayat itu Sanzu." ujar Kakucho mengingatkan.
Sanzu mendengar namun tak menggubris nya, ia berjalan ke arah (Name) yang sedang berbinar menatap nya.
"bagaimana penampilan ku tadi tuan putri?" tanya Sanzu masih dengan senyuman nya.
"itu keren! aku suka melihat itu! papa Sanzu terbaik setelah papa besar! dan akan ku pastikan saat aku besar aku menjadi seperti papa Sanzu juga!" pekik (Name) menjawab pertanyaan Sanzu.
"ahahahahah! keren yaa, jika kau ingin mencobanya aku akan bersedia mengajarkan mu putri ku." Sanzu menggiring (Name) memasuki mansion dan meninggalkan para petinggi Bonten lainnya, seolah (Name) hanya anak nya sendiri.
"sungguh papa Sanzu ingin mengajarkan ku??! aku ingin!!" sayup-sayup teriakan bersemangat (Name) masih terdengar oleh petinggi Bonten yang masih tercengang.
bisa-bisa nya anak kecil itu memuji acara pembunuhan seperti ini.
TBC
hari senin lupa update maaf..
jadi ketik W untuk double update.
jangan lupa vote nya ya, terimakasih
sudah menerima kekurangan dari buku ini!241121
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...