‣ O33.

1.8K 301 3
                                    

harapan (Name) sirna, doanya tak terkabulkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

harapan (Name) sirna, doanya tak terkabulkan.

mata (Name) terbelalak melihat 8 petinggi Bonten berdiri di depan pintu mansion dengan keadaan-- buruk.

ralat, tidak semua berdiri. ada yang di bopong, seperti Manjiro contohnya.

iya, sang raja kriminal itu terluka dibagian pundak kiri nya. Rindou pun nampak tak bisa berjalan, wajah Sanzu hampir hancur, tangan Mochi mati rasa. tersisa Takeomi, Ran, dan Kokonoi mereka juga terluka, tapi tidak separah Manjiro yang tertembak.

(Name) menghampiri orang tuanya itu dengan tergesa-gesa.

"papa.." ucap (Name) dengan parau, mengelus lembut pipi Manjiro yang sudah tidak sadarkan diri.

"tak apa (Name), aku sudah memanggil dokter pribadi kesini. kau tenang ya, jangan khawatir." ucap Kokonoi menenangkan (Name), ia hanya mengangguk pelan setelah nya.

Takeomi membawa Manjiro ke kamar, Manjiro harus istirahat. begitu pula yang lainnya.

(Name) terduduk di sofa begitu semua papa nya memasuki kamar nya masing-masing, merenungkan apa yang terjadi kepada mereka sampai raja nya itu terluka.

isi kepala nya penuh dengan pertanyaan dan tebakan.

"atau mungkin dia sudah bergerak?" (Name) bergumam dan membulatkan mata nya.

helaan napas mengejutkan (Name), "apa yang kau pikirkan cantik?"

(Name) kembali dibuat terkejut dengan keberadaan Ran yang sedang mengeringkan rambut di samping nya. sulung Haitani itu baru saja membersihkan dirinya, walau luka lebam di wajah dan tubuh nya belum terobati.

"papa Ran.. kau mengagetkan ku." (Name) beralih ke dapur, mengambil kotak P3K lalu kembali lagi ketempat nya.

"apa kau mencoba mengobati ku?" tanya Ran memastikan.

(Name) mengangguk sembari mengeluarkan barang dan obat yang dibutuhkan, "tentu, mana bisa aku membiarkan papa ku sedang terluka."

Ran tersenyum manis, "baiklah, obati aku."

(Name) menurut, ia menuangkan alkohol di kapas lalu mengelap perlahan di atas permukaan kulit Ran yang lebam.

beralih dari luka satu dan luka selanjutnya, anak tunggal dari organisasi kriminal itu mengobati Ran dengan telaten.

sampai pada luka di sudut bibir Ran ia justru membuka mulut nya, "kami sangat lelah (Name), polisi itu sangat berbahaya."

(Name) terdiam, ia beralih ke luka yang lain. membiarkan Ran melanjutkan perkataan nya terlebih dahulu.

"walau dia perempuan tetapi dia sangat kuat. tubuh nya tinggi besar dan lihai bersenjata, Mikey pun takluk ditangan nya."

(Name) melotot mendengar pernyataan Ran barusan, dalam diam ia meremas ujung baju nya dengan keras.

"apakah dia sehebat itu papa?"

Ran mengangguk sebagai jawaban, "dia bertindak sendirian melawan kami."

(Name) mengeratkan gigi nya, merasa sangat kesal sekarang.

Shuji-san aku harus apa?. batin (Name) saat itu.

"(Name)?" Ran menyadarkan lamunan (Name).

"ah maaf papa, aku terlalu khawatir terhadap kalian jadi tidak konsentrasi.."

Ran mengelus surai (Name), menepuk pundak sempit anak nya beberapa kali.

"kita tidak apa-apa, kau jangan begitu khawatir nanti kau sakit. kami akan bereskan orang itu."

(Name) hanya tersenyum dan mencoba percaya akan perkataan Ran barusan, walau begitu ia juga tak bisa diam. ia harus bertindak sendirian untuk membalaskan dendam.

TBC

heheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

heheh

191221

Revision:
010122

FairyHalcyon © Ken Wakui

KIDS ᭝ BONTEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang