‣ O38.

1.6K 256 9
                                    

(Name) terbaring lemas di tempat tidur, sudah hampir tiga hari kaki nya tidak bisa di gerakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) terbaring lemas di tempat tidur, sudah hampir tiga hari kaki nya tidak bisa di gerakan. selama itu juga suasana mansion menjadi sepi, tidak ada yang membangkitkan suasana atau sekedar mengeluarkan canda.

anak itu tau, sesuatu sudah merasuki nya. entah itu obat obatan ataupun sejenis suntikan mematikan. atau bahkan racun.

dan (Name) tau jelas siapa yang melakukan hal itu. tentu dari orang yang tidak menyukainya.

namun yang (Name) masih tidak mengerti sekarang adalah kenapa dia melakukan nya dan kapan.

saat melawan musuh nya kemarin (Name) tidak merasakan apapun di dalam dirinya, sebelum Manjiro terbangun juga (Name) tidak memakan apapun.

lantas ini dari mana?

terlalu larut dalam pikiran nya akhirnya (Name) sadar, dengkuran keras di sebelahnya ini membuat nya tersenyum kecil.

(Name) memandangi Manjiro dalam diam, papa nya yang satu itu sangat damai saat tertidur. wajah pucat nya bermimik lelah, mata yang selalu bernatap kosong itu tertutup, mulut nya sedikit terbuka, helaian rambut pirang nya berjatuhan mengenai wajah nya.

lucu. begitu pikir (Name).

ternyata seorang Sano Manjiro yang dikenal raja kriminal tak terkalahkan memiliki sisi yang sangat manis.

(Name) memandang langit-langit kamar nya seolah sedang berbicara dengan Tuhan. tentang betapa beruntung nya dia bisa dirawat dan dijaga oleh orang sesempurna Manjiro, tentang betapa indahnya perjalanan hidup yang ia lewati bersama para papa nya. (Name) sangat bersyukur, berulang kali ia ucapkan terimakasih dalam hati.

pikir (Name), tak apa jika ia mati hari ini karena racun yang sudah menyebar ditubuh nya ini, toh si musuh sudah mati ditangan nya.

air matanya membendung, jika sekali kedip saja sudah turun dan langsung membasahi pipi nya yang halus dan lembut.

"(Name)?"

suara panggilan Manjiro menyadarkan nya, tepat pada itu juga air matanya jatuh.

"(Name) kau menangis?" (Name) berusaha menatap Manjiro, namun air matanya menghalangi penglihatan nya.

seperdetik kemudian Manjiro memeluk (Name).

baru kali ini dalam hidupnya ia melihat putri semata wayang nya menangis, meneteskan air mata suci nya yang mengenai pipi yang sangat lembut itu. Manjiro tidak tega melihatnya.

deru napas Manjiro menyerpa telinga (Name) dengan beraturan. tidak ada pergerakan maupun pembicaraan dari mereka, hanya membagi kehangatan satu sama lain yang terasa sangat nyaman.

"papa, tak apa kan kalau aku mati hari ini?"

Manjiro beralih menatap putri nya dengan jarak yang sangat dekat.

"bicara mu (Name)."

(Name) tak sanggup menatap balik Manjiro. perasaan nya kini campur aduk.

"entahlah papa, sekarang bukan hanya kaki ku yang mati rasa tetapi seluruh tubuh ku. aku yakin organ dalam dan otak ku juga akan habis dimakan oleh racun yang tidak diketahui ini."

Manjiro menggeleng, menolak semua ucapan (Name).

"itu tidak akan terjadi, aku yakin setelah ini kau akan sembuh. kau tidak akan mati (Name), kau akan menggantikan ku."

"tidak ada yang tau papa."

sungguh, sebenarnya (Name) tidak ingin mengucapkan itu, tapi ia harus. yang (Name) katakan tadi benar adanya, anak itu tidak menambah-nambahkan penyakitnya itu.

Mama sialan. ucapnya dalam hati.

(Name) membatin, jika bukan karena orang itu pasti dia tidak akan terbaring lemah disini. mungkin jika bukan karena ulah Mama ia sudah berburu penghianat bersama papa Sanzu dan lainnya, aku juga sudah mendapat tato resmi anggota Bonten di tangan kanan nadi ku saat ini.

seluruh unek-unek nya ia keluarkan dalam hati dengan air mata yang terus mengalir.

"jangan berfikiran yang tidak tidak (Name), puaskan nangis mu setelah itu tidur. aku akan menyuruh Kokonoi untuk memanggil dokter."

"tapi papa, aku baru saja bangun."

"istirahat."

seperti biasanya, perintah Manjiro itu mutlak. mau tidak mau (Name) menuruti nya, setelah Manjiro melepas pelukan nya dan memberi kecupan singkat di kening nya (Name) tidak melihat orang paling ia sayang di kamar nya lagi.

(Name) segera menutup matanya dengan perlahan, mencoba membayangkan skenario yang baik dan indah untuk mimpi nya.

TBC

agak sedih, tapi gapapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

agak sedih, tapi gapapa.
karena selanjutnya bakal lebih sedih.
becanda :DD

010122

KIDS ᭝ BONTEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang