swastamita menyambut lembut, sang surya sudah di ujung barat bersiap untuk tenggelam bersama sinar jingga indah.
petinggi Bonten sedang memakan jamuan makan siang mereka yang tertunda, berbeda dengan (Name) kini yang sudah mengenakan kemeja putih polos dipadukan dengan rok pendek berwarna pink.
anak semata wayang para kriminal itu membawa laras panjang dalam gendongan nya, tak lupa ia selipkan pisau lipat di bagian paha nya.
Kakucho yang pertama kali menyadari keberadaan (Name) menatap bingung.
"kau ingin kemana (Name)?"
"apa papa lupa? aku akan menjalankan misi pertama ku."
Sanzu menyahut cepat "tidak perlu sebegitu nya (Name), apakah perlu kau membawa laras panjang itu?"
(Name) mengangguk angkuh, "aku tau sepertinya kalian mendapat musuh yang sulit. jadi ini persiapan nya."
para orang tua itu menatap anak nya lamat-lamat, (Name) mulai melangkah keluar dari mansion namun perkataan Manjiro menghentikan nya.
"kau harus berhati-hati (Name)."
(Name) berbalik menatap lekat Manjiro, "tenang saja papa. papa ingin menitip apa? tangan? kaki? kepala? atau jantung? nanti akan aku bawakan." setelah berucap seperti itu dia tersenyum.
Rindou bergidik ngeri, Ran malah tersenyum maklum.
"cukup kau pulang dengan selamat (Name)." hanya itu perkataan terakhir Manjiro sebelum (Name) pergi dari hadapan nya untuk menjalankankan misi pertamanya.
KIDS ᭝ BONTEN
setelah sampai di tujuan (Name) menemukan sang musuh dengan mudah, melewati beberapa pengawal yang ribet di depan ruangan dan sekarang ia sedang berada di laboratorium. walau sedikit terluka tetapi ia masih bisa menahan nya.
"aku tidak ingin melawan mu, aku hanya ingin kau membayar semua perbuatan mu." (Name) menatap sengit insan di depan nya ini.
"tentu sayang, aku akan membayarnya. tangkap lah aku." orang itu mengangkat kedua tangan nya tanda ia menyerah.
(Name) mendecih, "aku tidak percaya dengan mu sedari dulu."
orang itu terkekeh pelan, "kau sangat hafal sekali (Name), sepertinya kau benar benar anak ku."
(Name) membuang wajah nya, dari sudut mata nya dia bisa melihat kalau musuh nya itu sedang mengeluarkan senjata dari saku celana nya.
dia juga melepaskan jas laboratorium nya, melepas ikat rambut nya yang juga merupakan senjata, terakhir. senjata yang paling (Name) takuti, cincin yang berada di jari manis wanita dewasa itu.
"sudah?" tanya (Name) memastikan.
"sudah sayang."
dapat didengar (Name) kembali mendecih mendengar panggilan itu. dia sama sekali tidak senang maupun suka.
(Name) menghampiri mama nya, mengambil borgol khusus dari saku celana nya lalu menahan tangan mama nya dibelakang.
namun sebelum (Name) memasangkan borgol itu ke tangan mama nya justru mama nya menghindar, ia berbalik arah hendak mengambil laras panjang milik (Name).
tetapi tidak semudah dugaan orang tua itu, reaksi dan gerakan (Name) sangat cepat. ia sempat menunduk lalu kembali menahan kedua tangan mama nya dan segera memborgol nya.
"jangan memberontak!"
mama (Name) tertawa, "seperti nya akan seru kalau kita bertanding dulu (Name), aku juga sudah lama tidak bertemu dengan mu, jadi mau bersenang senang sebentar?"
"tsk! aku tidak ingin membuang waktu."
mama (Name) berbalik badan dan memasang kuda-kuda, melihat itu (Name) mundur beberapa langkah. sepertinya jelmaan ibu tiri Cinderella itu benar-benar ingin bermain.
mama (Name) melempar satu pukulan keras untuk pipi kiri (Name), tetapi dengan cepat (Name) menangkis nya dengan tangan.
"wah pertahanan mu cukup kuat (Name), pasti mereka mengajarkan mu dengan baik kan?"
"sangat baik, tidak seperti mu."
(Name) ingin memukul kepala Mama nya menggunakan sikut, namun si keras kepala itu justru menangkap kedua tangan (Name) lalu memilinnya.
sang empu meringis kesakitan, ia menendang bagian titik lemah lawan. si lawan langsung terjatuh diatas lantai, kepalan tangan nya di pergelangan (Name) terlepas. tendangan (Name) barusan bukan main-main.
"eh.. kau sangat tau ya kelemahan ku dimana."
(Name) tidak memperdulikan perkataan nya, ia menarik tangan Mama nya lalu segera memborgol nya dengan kencang, kali ini dia pastikan tidak akan lepas.
"(Name) diluar hujan lho, apa kau akan tetap membawa ku?"
"tidak perduli hujan badai atau gempa, kau harus membayar perbuatan mu nanti."
"tapi (Name), aku ini kuat. kau tau kan?"
tanpa aba-aba (Name) memukul tengkuk Mama nya dengan keras, itu membuat si orang tua itu tidak sadarkan diri. (Name) tidak perduli, yang penting dia harus membawa musuh nya ini ke Raja nya.
"aku tau kau kuat, tapi aku tidak akan pernah takut kepada mu." gumam (Name) sembari menyeret wanita dewasa itu keluar lalu mengantarkan ke mansion.
TBC
gak kerasa, bentar lagi tamat
ada requestan ending nya? xD
atau ada yang mau ngeluarin
teori untuk bagian selanjutnya?261221
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...