saat memasuki mansion (Name) mencari keberadaan petinggi Bonten lainnya, terkhusus Manjiro. tetapi ia tak menemukan satupun selain Kakucho yang berada di samping nya.
mansion terlihat begitu gelap, tak ada sedikit penerangan pun, ditambah cuaca di luar mulai mendung menambah kesan seram.
"papa apa kita sedang bermain rumah hantu?"
"tidak sayang, berjalan lah dulu." (name) menuruti perkataan Kakucho, ia berjalan sampai ruang tamu.
(Name) menemukan banyak balon yang menyentuh kakinya. tetapi (Name) hanya diam menunggu kejadian setelahnya.
DORR!!
"selamat ulang tahun (Name)!!" ucap seluruh petinggi Bonten di ikuti nyala nya lampu juga lilin lidi berjumlah sembilan.
(Name) terkejut, dia menatap semua papa nya yang sedang tersenyum manis kepada nya. (Name) pun langsung tersenyum gembira.
pandangan nya teralihkan menatap kue di depan nya, mata nya berbinar menatap kue berwarna merah muda bertingkat tiga itu.
"whoaa keren!" (Name) mendekati kue nya, tersenyum lebar seakan ia ingin melahap nya langsung.
"jika kau mau berikan harapan mu dulu, lalu tiup lilin nya dan kau boleh memakan nya." titah Manjiro tersenyum simpul kepada (Name).
(Name) mendekat ke Manjiro, "aku harap aku akan selalu bersama papa papa ku, aku harap mereka selalu bahagia dan terlindungi, aku harap aku akan seperti mereka."
para orang tua menatap teduh anak kesayangan nya itu.
"kau tidak ingin membuat harapan untuk ibu mu?" bagus Takeomi, kau telah menanyakan hal yang sangat tak disukai (Name).
wajah (Name) yang tadinya tersenyum gembira kini berubah menjadi datar.
"tak perlu, untuk apa aku membuat harapan untuk nya, aku sama sekali tidak perduli dengan nya." ucapan (Name) barusan seolah mengandung dendam tersulut dalam hatinya.
petinggi Bonten terkejut mendengarnya, selama tinggal bersama (Name) mereka baru mendengar (Name) ingin menjawab hal tentang ibu nya.
selama ini setiap (Name) ditanya tentang ibu ia selalu mengalihkan pembicaraan.
tak lama kemudian (Name) tersenyum lagi, "jangan terkejut papa, aku hanya butuh waktu untuk menyayangi nya lagi. kan aku sudah punya kalian yang menyayangi ku, itu sudah cukup untuk ku."
orang tua itu tersenyum lagi, anak kecil ini bisa saja menyentuh hati orang lain hanya karena perkataan nya.
"baiklah, sekarang tiup lilin mu." Manjiro menyuruh nya dengan lembut.
"ayoo barengan!"
petinggi Bonten mengangguk setuju, mereka mendekati kue besar itu lalu meniup nya bersama. setelah nya terdengar seruan dari (Name) dan Sanzu yang kegirangan, sisanya hanya tersenyum.
"ah ya aku lupa bilang, sebenarnya ini bukan hari ulang tahun ku kan?" walau menanyakan hal yang menyakitkan (Name) tetap mengulas tersenyum.
lagi-lagi ia membuat semua papa nya terkejut.
"sebenarnya kalian tak tau kapan aku lahir, dimana aku dilahirkan, juga bagaimana proses melahirkan ku. dan hari ini hanyalah perayaan hari dimana kalian menemukan ku di depan pintu," (Name) menatap semua papa nya masih dengan senyuman manis.
"namun tak apa, untung untung ini perayaan ulang tahun ku yang sudah lewat kemarin kemarin hehe. terimakasih banyak ya papa papa ku! aku sangat menyukai ini! juga aku sangat menyayangi kalian!!" ada perasaan sedikit lega dari petinggi Bonten setelah (Name) mengucapkan kalimat panjang itu.
"astaga maaf sekali (Name), ayah macam apa kita ini yang tidak tau ulang tahun anak nya sendiri." akhirnya Manjiro mengeluarkan yang ingin ia ucapkan.
"tidak apa apa! kalian berada disini saja aku sudah sangat bersyukur, sudah ah jangan sedih sedih. ayoo bersenang senang!!" (Name) memulai pesta nya dengan seruan seluruh petinggi Bonten.
mereka bersenang-senang sekali hari itu, ya setidak nya harus senang terlebih dahulu sebelum melalui hari yang berat selanjutnya kan.
TBC
291121
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...