sore ini (Name) menjaga Manjiro di kamar nya, lebih tepat nya anak itu menunggu Manjiro tersadar dari tidur panjang nya.
(Name) tidak sendirian, ada Sanzu disebelah nya.
walau sudah tiga hari menunggu raja nya bangun mereka tidak merasa bosan, bahkan mereka rela waktu nya terbuang sia-sia demi untuk mengawasi raja nya saja.
mata Manjiro terbuka perlahan, yang ditatap pertama nya adalah langit-langit kamar. beralih ke wajah Sanzu yang tertunduk lesu, orang nomor dua Bonten itu belum menyadari raja nya bangun.
saat Manjiro ingin bangun tangan nya tertahan, ia melihat (Name) yang sedang tertidur sembari memegangi tangan nya erat.
"jangan pergi papa!" ucap (Name) masih menutup mata nya-- mengingau.
Sanzu terkejut, ia segera bangun.
"Mikey kau sudah sadar!"
perkataan Sanzu barusan membangunkan (Name), tanpa aba-aba anak berumur 12 tahun itu memeluk pinggang raja nya dengan erat.
"papa besar.."
Manjiro menatap (Name) muak, ia segera menyingkirkan tangan (Name) yang melingkar di pinggang nya.
(Name) yang mendapat perlakuan tersebut terkejut, namun ia berfikir positif kalau ia tidak sengaja mengenai bagian luka Manjiro.
"maaf papa, aku--
bugh!
(Name) tersungkur di lantai, Manjiro barusan meninju wajah nya dengan keras. di lantai sana (Name) sedang terbatuk sembari memegangi pipinya.
Sanzu yang melihat itu tidak bereaksi, dia tau saat Manjiro bangun pasti akan melakukan ini. tangan kanan sang raja kriminal itu pun tak berani menahan Manjiro ataupun membela (Name), tentu ia sangat takut dengan raja nya.
(Name) berlutut di depan Manjiro, "apapun kesalahan ku tolong maafkan aku papa."
Manjiro bangkit dari duduk nya, "kau melakukan kesalahan besar (Name)." tekannya.
(Name) yang masih tidak mengerti maksud Manjiro tetap berlutut.
sedetik kemudian Manjiro mencekik (Name) dengan sangat kencang sampai anak itu terangkat.
(Name) tambah terkejut, cekikan raja kriminal ini bukan main-main. sangat kencang sampai (Name) merasa susah sekali bernapas, mata nya perlahan mengeluarkan air mata.
Manjiro menatap (Name) dengan penuh kebencian.
"kau.. anak jalang sialan." Manjiro menambah tenaga nya untuk mencekik (Name).
perkataan yang menyakitkan, tetapi (Name) menerimanya dengan senang hati. toh perkataan Manjiro tidak salah.
"a-akh!" (Name) tidak berusaha melepaskan tangan Manjiro, ia hanya berusaha mengambil napas banyak dan berbicara.
sia-sia, tidak ada udara lagi yang tersisa. (Name) segera berdoa dalam hati, meminta ampun kepada Tuhan atas segala dosa yang ia perbuat selama hidup.
saat ini (Name) siap mati, apalagi ditangan raja nya.
"Mikey setidaknya renggangkan cengkraman mu, (Name) tidak bisa memberi penjelasan."
perkataan Sanzu menyadarkan Manjiro, ia segera sedikit merenganggan cekikan nya itu.
(Name) segera menghirup udara, napas nya terngah-engah.
setelah dirasanya cukup netra nya yang sudah basah menatap netra kosong Manjiro.
"maafkan aku papa." hanya itu yang bisa (Name) ucapkan.
"aku sungguh minta maaf.."
plak!
satu tamparan mendarat mulus di pipi (Name), tentu saja Manjiro sang pelaku.
"kenapa kau berkhianat (Name)?" tanya Manjiro dengan penuh penekanan.
perkataan Manjiro barusan bagai mengandung belati yang menusuk hati (Name), itu lebih sakit dari perkataan sebelumnya.
TBC
hayolohh
211221
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...