siang ini matahari begitu terik, membuat dua insan dibawah nya berkeringat. namun sepanas apapun mereka tetap bersemangat.
kedua insan itu berdiri berhadapan, "ayo berduel (Name), aku tidak akan menggunakan senjata."
(Name) tersenyum miring, "siapa takut."
mereka berdiri dengan kuda kuda, bersiap menyerang satu sama lain dengan tangan nya sendiri.
Sanzu dan (Name).
siapa yang akan menang?
saat sudah siap Sanzu langsung melayangkan pukulan ke arah pipi (Name) tetapi dengan cepat (Name) menghindar lalu memutar balikan tubuh nya sampai kaki pendek nya mengenai pinggang Sanzu, namun Sanzu masih bisa menahan nya.
Sanzu tersenyum melihat kemajuan (Name), baik sepertinya ia akan serius sedikit sekarang.
(Name) kembali ke posisi awal, matanya tergerak menebak apa yang selanjutnya Sanzu lakukan.
tetapi saat (Name) memerhatikan Sanzu ia hilang dari pandangan nya, pria bersurai rosy pink itu berdiri tepat di belakang (Name)--- berniat membekap nya.
usahanya gagal, (Name) sudah tau Sanzu dibelakang sebelum ia menyentuh nya. otomatis (Name) menghadap Sanzu lalu dengan cepat ia mundur beberapa langkah.
Sanzu tak menyerah, ia berjalan cepat ke arah (Name) dengan mengepalkan tangan nya, begitu juga (Name) ia berlari ke arah Sanzu.
Sanzu kalah cepat, (Name) sudah menendang bagian perut nya sampai Sanzu terseret beberapa jarak.
"ah papa maaf! aku terlalu kencang.." (Name) tak percaya kalau itu bisa menjatuhkan Sanzu, ia membantu Sanzu untuk bangkit.
Sanzu yang terduduk ditanah dengan wajah tertunduk ia tersenyum, dimata (Name) itu senyum yang menyeramkan.
"AHAHAHAHA! ITU BAGUS SEKALI (NAME)!!" Sanzu tersenyum memeluk putri nya erat.
(Name) tertegun, "su-sungguh papa?"
Sanzu melepas pelukan nya, memegang bahu sempit (Name) dan menatap nya lamat-lamat.
"tentu sayang, itu kemampuan yang luar biasa. anak di luar sana belum tentu ada yang seperti mu, kau sangat beruntung!" Sanzu tersenyum, kini senyum nya sangat hangat.
mendengar itu (Name) berbinar, "terimakasih atas pujian nya papa! lagipula aku tidak akan bisa seperti ini kalau bukan karena papa"
Sanzu bangun dari duduk nya lalu menggangguk.
"kemampuan mu mengingatkan ku kepada seseorang (Name)." kini Sanzu merubah pandangan nya ke langit.
(Name) hanya menyimak menunggu ucapan Sanzu selanjutnya.
"dia kecil namun lincah dan kuat. kau sangat mirip dengan nya." Sanzu kembali mengeluarkan senyum teduh nya, entah kenapa selalu (Name) yang mendapatkan nya.
(Name) mengerutkan dahi, "maaf papa, tapi kalau aku boleh tau.. siapa itu? apa papa mempunyai wanita?"
"HEH! anak kecil kalo ngomong." Sanzu yang tadinya sabar jadi emosi.
"bukan, dia adikku."
sekarang (Name) mengangguk paham, "ohh jadi adik nya papa Chiyo---
"jangan Chiyo dong!"
"aku disuruh papa Rindou, katanya biar lucu. aku juga ngerasa panggilan itu lucu yaudah aku ikutin aja, kata papa Chiyo juga kan ngga boleh membangkang."
Sanzu mengusap wajah kasar, "yayaya terserah."
"lalu adik papa sekarang kemana?"
Sanzu terdiam sejenak, "entahlah."
(Name) hanya bingung, dia benar-benar tidak tau siapa adik dari Sanzu. memang (Name) sudah mengenal banyak orang tanpa atas sepengetahuan petinggi Bonten, bisa saja orang yang menjadi 'teman' (Name) itu adalah adik Sanzu bukan?
"apa papa menginginkan kalian dipertemukan?"
pertanyaan di luar dugaan Sanzu.
"jika takdir mempertemukan kita lagi.. aku ingin dia melihatku saat aku menemukan takdir yang lebih baik."
(Name) mengangguk paham, untuk menghilangkan rasa muram Sanzu (Name) mengajak nya untuk membeli dorayaki dengan alasan untuk Manjiro padahal untuk (Name) sendiri dan tentu saja langsung disetujui oleh Sanzu.
TBC
kira-kira siapa aja ya
temen nya (Name)??
*giggles*061221
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...