"anak can-tik.. aku menyayangimu mu."
mata Manjiro tertutup perlahan, senyum nya yang dikelilingi darah masih merekah, sampai matanya tertutup rapat dan tidak lagi terbuka lalu menghenbuskan napas terakhirnya.
menyadari itu (Name) sama sekali tidak percaya, ia mengguncangkan badan Manjiro berkali-kali sambil memanggil namanya. namun sia-sia, Manjiro tidak menjawabnya.
tolong, tolong siapapun tolong (Name) sekarang. tolong sadarkan dia bahwa ini hanyalah halusinasi biasa, tolong dia untuk bangkit dari situasi ini.
orang yang paling ia sayang, yang paling ia takuti, yang paling ia hormati, yang paling ia cintai sealam semesta, kini sudah pergi ke pelukan Tuhan.
(Name) menangis sambil teriak, meneriaki nama indah sang insan yang kini tak lagi menghembuskan napas.
"PAPA BESAR!!!!!!"
"(Name)!! bangun!!!"
"HAHH!"
(Name) terduduk dengan napas memburu, panggilan Manjiro barusan akhirnya menyadarkan nya dalam mimpi buruk nya itu.
Manjiro menyodorkan air putih kearah (Name), "minum lah perlahan,"
(Name) menurutinya, ia meminum air itu sedikit lalu memandangi wajah Manjiro dengan lekat.
bayangan yang ada di mimpi nya kembali lagi, dimana saat dada Manjiro berlubang tiga dan mulutnya mengeluarkan darah.
"ada ap--"
pertanyaan Manjiro terhenti saat (Name) memeluknya erat, sangat-sangat erat. wajah (Name) ditenggelamkan diceruk pundak Manjiro.
Manjiro jelas bingung, ia membalas pelukan (Name) dan mengelus pundak nya perlahan.
karena hal itu tangis (Name) makin menjadi-jadi, ia terisak sembari meneriaki nama Manjiro membuat seluruh petinggi Bonten menghampiri mereka.
"(Name)..."
petinggi Bonten mencoba ikut menenangkan (Name), rasanya tidak tega melihat (Name) seperti itu. baru kali ini mereka melihat anak nya menangis.
"ssstt tenanglah (Name), aku ada disini.."
setelah menangis lebih dari 15 menit anak itu kini terdiam namun masih sesenggukan.
(Name) melepaskan pelukan nya terhadap Manjiro, ia menatap orang tersayang nya itu dengan mata sembab nya, "papa.. aku mempimpikan mu. sangat buruk, aku takut.."
"tidak tidak.. itu tidak akan terjadi, aku akan selalu disini. bersama mu, selalu."
kata-kata yang sangat menenangkan hati, pikiran, dan jiwa (Name).
hanya dengan perkataan itu (Name) bisa tenang, Manjiro menyeka air mata anak nya dengan lembut dan perlahan.
"jangan keluarkan air mata mu lagi, tidak ada yang perlu ditakutkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fiksi Penggemar⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...