‣ O42.

2K 236 25
                                    

"baiklah, kita akan tinggal bersama mama mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"baiklah, kita akan tinggal bersama mama mu."

mata (Name) terbelalak, alis nya berkerut atas permintaan yang tak masuk akal dari Manjiro.

gila saja. (Name) yang sudah dilukai secara fisik oleh Mama nya lalu diminta tinggal bersamanya lagi, tentu dia enggan. takut kejadian dulu terulang lagi dan trauma mendatanginya lagi.

(Name) menggeleng cepat dengan air mata mengalir, seketika potongan ingatan nya dahulu berputar dalam kepalanya. kenangan yang buruk ia lewati bersama Mama nya.

tidak. (Name) tidak ingin itu terjadi lagi.

dengan perlahan namun pasti Manjiro menggenggam jari-jari milik (Name), ia segera menoleh ke sang empu. tangan Manjiro sangat hangat, seolah tangan itu juga menghangatkan hati nya juga.

"(Name), kau mau kan?" Manjiro menatap (Name) penuh harap, "aku akan membubarkan Bonten, lalu menghapus semua anggota Bonten, dan eksekutif disini.. terserah mereka. aku akan memilih jalan ku, begitu juga mereka. tapi kau ikut dengan ku kan (Name)?"

"papa bilang... aku akan menggantikan papa. tapi....." (Name) hanya berani berucap didalam hati nya.

(Name) mengelap air mata yang memenuhi pipi nya, "iya papa, aku akan selalu ikut dengan mu."

"tapi itu janji ku, sampai aku menjadi abu atau hantu pun aku akan mengikuti papa. karena papa raja ku. aku yakin ini yang terbaik jika aku terus bersama papa."

sesaat setelah (Name) membatin tubuh nya masuk dalam dekapan sang orang tersayang.

"anak baik.. aku menyayangimu."

sekarang ada banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perut (Name), Manjiro barusan telah memujinya dengan perlakuan pelukan hangat yang menenangkan.

seluruh pikiran nya terasa terhampas, beban nya terasa hilang, (Name) mengukir senyum nya.

"aku juga sayang papa."

"(Name) Aphriosea, kau ditangkap atas tindak pencurian dan pembunuhan berencana."

baru (Name) bersenang-senang, kini sudah mendapat musibah lagi. sekarang apa ini? tuduhan? oh sepertinya tidak, polisi itu benar.

ia mengungkit kejadian saat (Name) mencuri bank di usianya 9 tahun, lalu pembunuhan berencana apa maksudnya itu? bukankah Mama nya (Name) yang sebenarnya merencanakan itu, hei (Name) tidak melakukan apapun.

"itu bukan nama ku." jawab (Name) enteng, lalu dilanjutkan dengan, "lagi pula Tuan Naoto, kau tidak bisa asal menuduhku. pembunuhan berencana itu direncanakan oleh si jalang ini, bukan aku. seharusnya kau menangkapnya, bukan aku. mengapa kau malah berkerja sama dengan nya? makan apa semalam kau semalam Tachibana Naoto?"

si polisi, Tachibana Naoto selaku adik dari Hanagaki Hinata itu menggeram.

"hei sudahlah, anggap saja ini damai. aku lelah." untuk pertama kalinya Sanzu menyerah, apalagi dalam pertempuran.

KIDS ᭝ BONTEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang