demi mempercepat dan mempercantik plotting, penulis kembali memberikan time skip yang membagongkan.
dimana saat ini (Name) yang sudah berusia dua belas tahun sedang bermain dengan teman-teman nya di taman, menggelar matras untuk berduduk.
penampilan sampai kepribadian (Name) pun berubah seiring berjalan nya waktu. (Name) memiliki tubuh yang tinggi, berisi. surai nya sebahu dan berponi dengan warna pirang di atas nya, begini gambaran rambutnya.
cuma rambutnya ya, muka nya bayangin aja itu muka kamu sendiri :DD
mereka sama sekali tidak ada yang memegang ponsel atau benda teknologi lainnya, bermain berbeda seperti anak jaman sekarang yang selalu ketergantungan dengan internet.
walau begitu mereka sama sekali tidak merasa bosan, untung nya ada (Name) yang selalu rela mengeluarkan uang untuk keperluan mereka bermain.
salah satu anak lelaki seumuran (Name) dengan rambut pink legam itu datang dengan membawa banyak bento.
"hei lihat! Hanagaki membawa bento!" seru salah satu anak berambut kribo dengan warna orange.
"jangan memanggil nama ayah nya bodoh!" (Name) memukul pelan kepala anak berambut kribo tersebut, yang terkena pukul hanya tersenyum seperti biasa.
lelaki yang di sebut Hanagaki hanya tersenyum kaku, ia meletakan bento nya di atas matras, membagikan nya satu persatu untuk semua teman-temannya.
"Hanagaki, apa ibu mu masih membuat bento untuk kita walau usia kandungan nya sudah tua?" (Name) bertanya memprihatin.
dan lihat dia, (Name) melarang orang lain memanggil nama belakang nya, namun dia sendiri memanggilnya.
Hanagaki mengangguk, "ibu bilang itu menyenangkan, lagi pula Senju-san sering membantunya."
(Name) mengangguk paham, "lalu, bolehkah aku membantu nya juga?"
Hanagaki tertawa renyah, saat ia ingin membuka mulut berbicara namun ucapan nya terhenti karena..
"wahh Hanagaki! aku ambil dua bungkus ya~~" Shinji-- anak tunggal dari keluarga Hanma sang pemilik suara.
Hanagaki -atau yang lebih lengkap Hanagaki Takehiko, anak pertama dari Hanagaki Takemichi dan Tachibana Hinata- itu mengangguk, mengiyakan ucapan Shinji.
Takehiko kembali ke atensinya, (Name).
ia kembali tersenyum, "mana mungkin aku membiarkan musuh ku menyentuh ibu ku (Name)."
(Name) sedikit terkejut, lalu menyeringai setelahnya.
"ohh Hanagaki, apa kau menanggap ku sebagai musuh?" tertawa renyah setelahnya terdengar.
"namun bukan kah itu betul (Name)? kau adalah anak dari musuh ayah ku."
(Name) tertawa keras, "HAHA KAU LUCU SAKALI HANAGAKI!"
"tertawa lah sepuas mu (Name)." Takehiko membuka kotak bento (Name), dengan begitu (Name) pun menuruti perkataan Takehiko, ia tertawa sampai air mata nya keluar sambil memukul pelan bahu anak dari Nahoya Kawata-- Noiro Kawata.
sampai aksi nya terhenti (Name) kembali berbicara saat teman yang lainnya sedang memakan bento mereka.
"khem, begini Takehiko. apakah kau menganggap ku musuh?"
sang lawan berbicara yang sedang makan itu menggelengkan kepalanya, "ibu dan ayah ku yang menganggap nya."
"lalu apa kau akan terikut hasutan mereka?"
Takehiko kembali menggeleng, ia menelan makanan dalam mulut nya lalu berbicara, "aku percaya pada mu (Name)."
netra biru laut yang cerah itu bertatap dengan netra (Name), "sepercaya nya ayah ku kepada ayah mu."
(Name) tersenyum, "nah aku tahu itu, lagi pula musuh ku hanya ibu ku."
setelah mengatakan itu (Name) mulai memakan bento nya, begitu juga dengan Takehiko.
"karena itulah kau menjadi musuh ayah ku (Name)." Takehiko berani berucap seperti itu hanya dalam batin nya.
TBC
gimana gimana?? :'DD
151221
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...