rinai-rinai hujan turun, sedari tadi hanya gerimis kecil saja, namun matahari tetap cerah seperti biasanya.
tawa keras (Name) terdengar hampir penjuru mansion, ia sedang menonton berita di televisi.
Manjiro yang sedang duduk di sofa menyerit dahi, sedari tadi dia fokus ke berita di televisi itu.
bukan, isi berita itu bukanlah tindak kriminal dari Bonten. tetapi (Name).
"(Name) jelaskan."
mendengar perkataan Manjiro barusan (Name) berhenti tertawa, kini ia duduk di bawah sofa tepat di depan Manjiro.
Ran yang melihat pemandangan itu seperti nya (Name) butuh pembelaan nya.
"ada apa ini?" tanya sulung Haitani itu begitu sampai di tempat (Name).
"aku mencuri bank," bukan nya meminta maaf (Name) justru berkata dengan santai lalu menjulurkan lidah nya. dasar anak nya Koko.
perkataan (Name) barusan sontak membuat sisa petinggi anggota Bonten menghampirinya, merasa sangat terkejut dan meminta penjelasan (Name).
"jelaskan (Name)." ulang Manjiro.
sekarang Manjiro cukup kesal kepada (Name), untuk apa (Name) sampai mencuri bank? padahal uang jajan nya itu sudah banyak loh! apa itu tidak cukup untuk nya? dasar perempuan.
"khem khem, jadi kemarin aku di antar papa Ochi ke taman, karena sudah lama sekali aku bermain disana jadi aku sudah mendapat teman. tapi teman ku disana sangat berbeda dengan ku, kasarnya mereka sangat miskin." (Name) melipat kedua tangan nya di dada.
"dari pada aku mengasihi uang jajan ku yang berakhir aku tak jajan mending aku carikan mereka solusi, yaitu mencuri bank. mudah dan cepat, hasilnya juga banyak. hehe maaf papa,"
Takeomi menggeleng kepalanya tak percaya, berbeda dengan adiknya yang sedang menahan tawa.
"jadi kau mengajari mereka mencuri?" tanya Takeomi mengidentifikasi.
"betul papa! tapi itu hanya sekali. mereka mengambil uang banyak sekali, jadi mungkin itu cukup untuk beberapa bulan sampai satu tahun untuk mereka."
"kau ikut mengambilnya?"
(Name) menggaruk kepala belakang nya yang sebenarnya tidak gatal mendengar pertanyaan Manjiro tadi.
"e-- aku tidak ikut mencuri, tapi mereka yang mengasih ku uang hasil curian itu."
Takeomi mengangguk paham, "jadi kau hanya membuat rencana untuk mereka lalu mereka menjalankan nya, dan mereka mengasih mu sebagai ucapan terimakasih?"
(Name) mengangguk cepat, "hum hum! betul papa!"
Manjiro memijat pangkal hidung nya, samar-samar ia mendengar gelak tawa dari Sanzu.
"jangan di ulangi lagi (Name), untung saja kau anak anak itu tidak tertangkap polisi." Ran memperingati anak nya itu.
"hehe tenang saja papa, saat besar nanti aku akan menjadi pencuri handal! ahahahhahah,"
Sanzu mendatangi (Name) dan merangkulnya, "itu bagus! itu adalah tindak awal dari kriminal (Name), kau harus belajar lebih banyak lagi supaya bisa menandingi ku nanti." bukan nya melarang Sanzu malah mendukung anaknya.
"(Name) kalau kau kekurangan kan bisa bilang kepada ku, uang apapun akan aku berikan untuk mu." sambar Kokonoi.
dan yang lainnya menasehati (Name) supaya tidak mengulangi perbuatan tak terpuji itu.
begitulah sepenggal cerita kriminal (Name), ini baru pertama, belum selanjutnya.
TBC
031221
Revision:
010122FairyHalcyon © Ken Wakui
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDS ᭝ BONTEN ✓
Fanfiction⭒𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐊𝐢𝐝 𝐅𝐞𝐦𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫⭒ gambaran ketika organisasi kriminal terbesar di Jepang mempunyai anak hasil pelacur yang mereka sewa. ❝ aku tidak akan pernah percaya kepada mu Mama. ❞ ⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘ ‣ tidak mengikuti alur manga m...