Kereta itu sampai.
Secara alami, lautan orang-orang segera terbelah membentuk jalan. Saat pintu terbuka, Cale segera turun sebagai pertama.
Tempat itu hening, wajah Cale tabah seperti biasa. Tidak ada yang berbicara meskipun hujan bunga berwarna merah terus bertabur dari atas langit.
Seperti biasa, Cale mengangkat tangannya. Lautan orang-orang segera menegakkan punggung dan akhirnya wajah mereka terlihat olehnya.
Ada yang menggigit bibir begitu keras, menangis, hingga sampai titik paling parah, pingsan.
Cale tidak repot-repot untuk menaruh hati, segera bergegas berjalan pergi.
Itu dulu,
Sebelum ia berbalik kembali ke arah kereta kuda. Orang-orang bingung meski masih menutup rapat mulut mereka. Sebuah tangan kecil terulur saat Cale mengulurkan tangannya.
Dua orang anak kecil, On dan Hong berjalan berdampingan dengannya sambil bergandengan tangan di kedua sisinya. Penampilan itu menghangatkan hati setiap orang.
Setelahnya, satu per satu kelompoknya juga ikut melangkah maju di belakangnya.
Suku serigala, suku harimau, master pedang, master menara sihir, serta individu-individu berbakat lainnya yang mengenakan seragam hitam.
Naga hitam yang melindungi kura-kura emas.
Simbol itu terpampang jelas di dada mereka. Itu hitam bukan tanpa alasan, mereka hitam untuk menyembunyikan kekotoran agar kura-kura emas dapat bersinar, bersih.
Secara alami, jelas siapa itu kura-kura emas.
Itu sebabnya tidak ada yang bersorak seperti saat kereta itu datang ke Ibukota. Itu janji tak tertulis bagi siapapun agar Tuan muda yang berhati lembut(?) tidak merasa canggung.
Alberu serta pemimpin negara lain segera menyambutnya, secara bersamaan bola video juga aktif merekam dan menyiarkannya ke seluruh rakyat yang menonton.
"Wooooo!!!!"
"Woooooo!!!!!"
"Woooooo!!!!!!"
Sorakan tak henti-hentinya keluar ketika pria berambut merah secara alami duduk di kursi yang dipersiapkan untuknya. Itu lembut dan lembut.
Di sisi kiri dan kanannya, On dan Hong duduk, gugup dengan momentum tatapan serakah para bangsawan. Raon yang tidak terlihat juga duduk di pangkuan Cale.
Merasakan ketidaknyamanan anak-anak, alis Cale sedikit tertarik. Bibirnya tersenyum mencibir saat para bangsawan tiba-tiba merasakan keinginan kuat untuk segera berlutut pada pria yang memasang wajah tabah itu.
Mereka berkeringat dingin saat Cale berpura-pura tidak tahu apapun ketika mengaktifkan Aura yang mendominasi.
Wajah Cale masih tabah, dan orang-orang yang menonton melalui layar lebar tidak tahu apa yang terjadi. Namun, setiap orang yang merasakan atmosfer telah berubah berat, mereka tanpa sadar meneguk ludah.
Keringat bercucuran saat ruangan itu jelas telah di pasang perangkat pendingin ruangan. Alberu dan kelompok yang sedikit terbiasa dengan aura penguasa dari Cale segera menemukan masalah dan menyelesaikannya dengan baik-baik(?) secara diam-diam(?).
Cale tidak peduli pada nasib bangsawan yang ditarik keluar dari kursinya secara tersembunyi, dia lebih mementingkan kenyamanan anak-anaknya.
Ya, dia tidak peduli.
Karena itu dia tidak memperhatikan tatapan ingin membedah tubuh bangsawan itu dari Rosalyn dan Choi han.
Mereka mungkin tidak menyadarinya, namun Cale telah menjadi pawang dari ke bengkok-kan cara berpikir orang-orang kuat yang tidak mengetahui jiwa psiko yang mereka miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The dark past with you
FanfictionIni fanfic pertama saya. Bukan terjemahan, murni tulisan pemuas halu. Kisah asli: Trash of the Count's Family. Jangan mirror tanpa izin, saya ngambek nanti trus berhenti nulis 🙂. Udah nulis kagak dpt duit, dicolong lagi tulisannya. Itu kagak enak🙃...