Ini fanfic pertama saya.
Bukan terjemahan, murni tulisan pemuas halu.
Kisah asli: Trash of the Count's Family.
Jangan mirror tanpa izin, saya ngambek nanti trus berhenti nulis 🙂. Udah nulis kagak dpt duit, dicolong lagi tulisannya. Itu kagak enak🙃...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tidak bisa terbang. Kandangmu hancur dan kau tidak lagi memiliki pemilik untuk memberimu makan. Aku akan memberimu pilihan. Jawablah burung kecil, kau ingin hidup seperti apa sekarang?"
'Ingin hidup seperti apa aku?'
Tidak tahu.
Tidak ada yang pernah bertanya padanya.
Perempuan berambut perak itu terdiam untuk waktu yang lama. Meski begitu, laki-laki berambut hitam itu masih dengan sabar menunggu ia menjawab, sambil berjalan menggendongnya.
'Ringan.' pikir laki-laki itu. 'Aku akan menggemukkan burung ini dulu, baru setelahnya akan ku lepas ke langit.'
Keduanya sampai di sebuah tempat yang diyakini adalah tempat tinggal para penduduk kerajaan Kabut sebelumnya. Ada banyak orang dalam bentuk rombongan besar disana.
Sekelompok orang tersebut memiliki ciri mencolok, rambut dan pupil berwarna hitam, di padukan dengan warna kulit mereka yang coklat.
Kelompok itu saling memandang, bingung.
'Makhluk menggemaskan apa yang Baginda bawa di pelukannya? Itu sangat putih. Burung?'
"Emmm, Baginda? Apa itu..."
Salah satu orang bertanya, membuat laki-laki itu menoleh padanya. Dia tersenyum cerah,
"Ah, aku menemukan burung cantik disana, jadi kupikir akan lebih baik untuk merawatnya dulu sebelum melepaskannya."
'Benar-benar burung?! Burung jenis apa yang begitu besar...?!'
Baiklah, Raja mereka kali ini adalah orang yang sangat sulit dimengerti pikirannya. Kelompok itu hanya menggeleng pasrah, berpikir untuk segera menyiapkan kandang bagi hewan peliharaan sang Raja.
Itu sebelum...
"Uungg..."
'Uungg...?????'
Sebuah rengekan kecil terdengar dari balik jubah hitam yang menutupi burung besar(?) yang dibawa sang Raja di pelukannya.
Kelompok itu berkeringat dingin.
"Ba... Baginda... Itu, itu...apa itu sebenarnya...?"
"Apa telingamu sudah bermasalah sekarang? Itu sulit, padahal kau masih muda ck, ck... Aku bilang, aku melihat burung cantik, jadi aku membawanya. Tapi karena burung ini sangat malang, aku berpikir untuk merawatnya terlebih dahulu sebelum melepaskannya. Apa sekarang kau mendengarkan dengan jelas? "
