Spesial chapter : Berat

763 112 8
                                    

On, si kucing berbulu abu-abu yang dapat mengendalikan kabut sedang berpikir,

'Bagaimana rasanya memiliki orang tua?'

Apa dia akan dicintai?

Apa dia tidak akan kelaparan?

Apa dia dan adiknya akan bahagia?

Tapi On sekarang tahu jawabannya.

Hanya ada satu kata,

'Cale henituse.'

Dia adalah segalanya bagi On.

Keluarganya, rumahnya, ayahnya! Berkatnya, On dan adiknya, Hong memiliki tempat untuk pulang. Tempat hangat dimana dia bisa bertemu adiknya yang hebat dan perkasa serta keluarganya yang lain.

Tidak ada lagi alasan untuknya merasa iri pada anak-anak lain, karena ia juga memiliki ayahnya sendiri!

On bahagia.

Tidak ada lagi yang bisa merebut kebahagiaannya, karena dia akan melindungi rumahnya.

'Oh, itu ayah!'

Di kejauhan, On melihat sosok cantik berambut merah sedang turun dari kereta kuda.

Kali ini, anak-anak sedang menginap di mansion utama Henituse untuk bermain bersama keluarga Cale, Cale menjemput anak-anak menggunakan kereta kuda setelah seminggu.

Berdiri di depan banyak pelayan yang menyambutnya, pemuda itu masih tetap memancarkan aura yang mempesona orang lain seketika.

Cale menyerahkan mantelnya pada Hans dan bersiap memasuki mansion sebelum akhirnya ia mendengar suara yang memanggilnya di kejauhan.

"Cale!! Kau datang nyaa!!"

Itu On.

Senyum secara alami terlukis di wajah Cale.

Sebelum akhirnya ia menabrak kaki Cale, On berhenti tepat di depannya.

"Gendong."

Cale menggendongnya.

Saat Cale mau melangkah maju, lagi-lagi ia harus berhenti ketika makhluk berbulu merah sedang menatapnya dengan mata besar.

Sama seperti On, Hong juga telah menunggu untuk waktu yang lama di depan pintu.

Tanpa basa-basi, Cale juga menarik kucing merah itu ke pelukannya.

'Astaga lucunya~ itu sangat imut Tuan muda!'

'Oh my, kemana perginya kucing-kucing yang sangat aktif itu? Semuanya menjadi pendiam di depan Tuan muda!'

Para pelayan memendam banyak perasaan iri serta cemburu di dalam hati. Tak ada yang tahu, jika sang Tuan muda sedang menghadapi masalah serius terkait punggungnya.

'Mari cepat masuk, aku tak bisa bertahan lebih lama dari ini.'

Malang baginya,

"Roarr~ takutlah kau manusia~!!"

Raon muncul saat pintu terbuka. Dia bahkan merentangkan kedua cakar depannya seolah bermaksud untuk membuatnya terkejut.

Pak... pak...

Sayapnya mengepak-ngepak.

Cale mulai berpikir, 'apa aku harus terkejut? Tapi ini imut.'

Tatapan Raon mendarat di pelukan Cale. Raon lalu menatap bergantian pada Cale dan pelukannya.

'Hah....'

Akhirnya, Raon ikut masuk dalam pelukannya.

Ketiga anak bersorak senang.

Cale hanya bisa pasrah menerimanya.

Tanpa ada yang menyadari, kedua tangan dan kaki sang Tuan muda bergetar sepanjang perjalanan menuju kamar Cale.

'Berat.'

Hari itu, ketiga anak mengalami keadaan paling menakutkan.

'Kenapa Cale/manusia tidak mengizinkan makan camilan tengah malam???'

Mereka kemudian putus asa mencari penyebabnya.

Mereka kemudian putus asa mencari penyebabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The dark past with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang