Chapter : 11

2K 271 26
                                    

Bahkan sejak sebelum Cale—Kim rok soo mendapat kemampuannya, ia memiliki ingatan yang sangat baik ketika mengingat sesuatu.

Dia mencintai ibunya yang juga mencintainya, atau... Setidaknya itu lah yang ia pikirkan.

Sejujurnya, ia merasa kosong.

Bahkan di usianya yang menginjak tujuh tahun, ia akan mendapat pelajaran dari beberapa guru yang datang ke rumah.

Atau, haruskah kita menyebutnya penjara?

Segala interaksinya ke dunia luar dibatasi. Dia hanya diizinkan untuk keluar dari rumah dengan batas waktu dua jam per hari.

Secara alami, Kim rok soo muda mengenali orang lain sebagai ibu, pelayan, guru, dan orang asing.

Meski begitu, pengetahuannya tentang segala jenis pelajaran, bahasa, dansa, dan musik, sangat baik sehingga cukup untuk disebut sempurna.

Kim rok soo tidak merasa bangga atas pencapaiannya. Tidak. Ia hanya tidak tahu seberapa mengagumkannya dirinya.

Ibunya tidak pernah memujinya atas pencapaiannya dalam pelajaran, sehingga ia akan selalu berpikir jika itu tidak cukup baik.

Begitu saja. Dan ia akan menghabiskan waktu sepanjang hari, kembali belajar.

Lagi-lagi,

Ia merasa kosong.

Hari itu seperti biasanya, ibunya akan membisikkan kata-kata cinta disertai beberapa cambukan di punggungnya.

Melihat ekspresinya masih tabah seperti biasa, membuat perempuan itu semakin bahagia.

Ia bahagia melihat boneka cantik miliknya tumbuh dengan baik di bawah asuhannya yang penuh cinta.

Perempuan itu berpuas diri, berpikir jika itu sudah saatnya.

Satu hal yang tidak diketahui oleh Kim rok soo muda, dia bukan satu-satunya.

Barang yang di didik dengan baik.

"Anakku yang kucintai, ibu mencintaimu."

Kim rok soo tidak menjawab apapun.

Itu aneh.

Biasanya, saat perempuan berstatus 'ibu' mengatakan ia mencintainya, hatinya akan melimpah kebahagiaan.

Sekarang kosong.

Dia masih tidak merasakan sakit ketika dicambuk, juga tidak merasakan kebahagiaan karena dicintai.

Dia mulai takut.

Ibunya tersenyum dengan wajah keriputnya. Biasanya, ia akan memandangnya sebagai perempuan paling cantik di dunia, sekarang tidak.

Ketika ia mulai meragukan segalanya saat berdiri diam, perempuan itu menganggapnya sebagai kepatuhan.

Ibunya tersenyum senang, mengulurkan susu hangat seperti biasa kepadanya setiap malam.

Seperti biasa, Kim rok soo akan menerima dan meminumnya.

Kepalanya tidak berdengung menyakitkan saat meminumnya.

'Ini aneh. Ini baik-baik saja.'

Entah mengapa, ia senang karena fakta itu.

Kim rok soo selalu meminumnya meskipun harus menanggung rasa sakit mendengung di kepalanya setiap saat, hanya karena ibu yang dicintainya memberikannya secara langsung padanya.

Hari berlalu,

Ia berusia sembilan tahun saat ibunya membawanya pergi ke sebuah acara untuk pertama kalinya.

The dark past with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang