Ini fanfic pertama saya.
Bukan terjemahan, murni tulisan pemuas halu.
Kisah asli: Trash of the Count's Family.
Jangan mirror tanpa izin, saya ngambek nanti trus berhenti nulis 🙂. Udah nulis kagak dpt duit, dicolong lagi tulisannya. Itu kagak enak🙃...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa itu manusia?!(оﾟдﾟо)"
"Njut-njuttan? Jungkit? Ntahlah, aku lupa namanya. ( •᷄⌓•᷅ ) "
Hong dan On mendekat, merasa tertarik pada papan kayu yang ditengahnya di pasang tiang sebagai tumpuan.
"Ini terlihat lemah nyaa."
"Apa ada yang spesial?"
Raon mendengus, kedua cakar depannya saling terjalin, mencoba terlihat sombong. Sayangnya karena tubuhnya yang semakin membulat(?), itu malah terlihat seperti bakpao hitam dengan sifat tsundere.
"Jika itu yang manusia buat, pastinya hebat!" tatapannya agak ragu diakhir, Raon mendekati salah satu ujung papan dan kaget,
"Manusia! Itu jatuh! Kau sangat lemah, kau bisa terluka karena benda berbahaya ini!"
"Apa?! Kau tidak bisa terluka nyaa!"
Cale : " ( ´,_ゝ｀)....."
Ketika ketiga anak mulai melancarkan niat untuk menghancurkan, Cale akhirnya angkat bicara.
"Kemari. On, Hong, berubahlah menjadi manusia. Lalu duduk di salah satunya."
Kedua anak patuh. Entah mengapa hari ini Cale memiliki sedikit niatan untuk bermain bersama anak-anak, berbekal papan pembangunan desa Harris yang tidak sengaja ia temukan di lantai(?), ia datang dengan ide bermain jungkit-jungkitan.
'Itu bagus. Aku hanya perlu duduk dan permainan itu terjadi.'
Sungguh permainan simple yang tidak mengeluarkan banyak usaha bagi pemalas sepertinya.
Cale berfikir, dilihat dari sisi manapun, ia bertubuh orang dewasa, itu cukup jika ketiga anak duduk di sisi lainnya.
"Raon, pergilah ke sisi kakakmu. Aku akan berada di sisi lainnya."
Setelahnya...
"...."
" Σ(っﾟДﾟ；)っ"
Itu jauh dari ekspektasi Cale.
Alih-alih sejajar, itu berat sebelah.
Sementara On sebagai pihak prihatin, ia diam saat Raon terang-terangan menusuk Cale dengan ucapan polosnya.
"Um manusia, haruskah aku duduk bersamamu? Kau bisa jatuh dan terluka jika duduk di tempat tinggi."
"...."
Raon berjalan mendekati Cale. Anehnya, beratnya menjadi seimbang.
"Manusia, Beacrox si koki memasak makanan enak. Kau harus makan banyak agar menjadi hebat dan perkasa sepertiku!"
Cale membakar jungkit itu setelah mereka selesai bermain.
