Chapter 23 : Aku gila

904 104 6
                                    

Baik Lakis maupun Bud mengetahui hal tersebut.

Sejak awal, mereka tak bisa bersama.

Mungkin wanita itu tak mengetahuinya, tapi Lakis tahu. Dia tahu dan tetap menginginkannya.

Menginginkan hal yang tidak bisa ia dapatkan.

Tapi apa yang dapat ia lakukan?

Lakis mencintainya. Dia mengakui fakta itu. Jadi rasa sakitnya menjadi semakin tak tertahankan.

Ini lucu sekali.

Padahal yang dia inginkan ada didepannya, tapi jangankan menyentuh, ia hanya bisa memandangnya.

Dia tidak begitu murni untuk mengatakan, 'Asalkan kau bahagia, aku akan mundur melihatmu dengannya'. Mana mungkin ia sanggup? Sementara hanya membayangkan ada laki-laki lain yang berbicara dengannya,

'Oh, cemburunya aku bukan main.'

Lakis bukan orang suci. Meski jarang melihatnya marah, dia adalah tipe pendendam yang akan membalas dua kali lipat dari apa yang ia dapat.

Sekarang dia memikirkannya,

'Apa kukurung saja? Jadi hanya aku yang bisa melihatnya, dan dia hanya bisa melihatku.'

Tapi tunggu. Dia tak suka ide itu. Itu ide yang sangat bagus, namun memiliki dampak negatif yang cukup besar. Jika melihatnya saja, jelas apa yang wanita itu inginkan.

Wanita itu menginginkan kebebasan.

Jadi ide mengurungnya di suatu tempat jelas salah.

'Yah, meski itu cukup bagus.'

Lakis mengangguk senang, bunga-bunga berwarna cerah tampak terlihat disekitarnya.

Sialan, Bud akui jika Lakis adalah orang nekat yang menyedihkan.

Padahal di sini ia sedang kebingungan karena mengkhawatirkannya, tapi lihatlah bajingan itu! cengar-cengir di depannya.

Bud benar-benar heran. Kenapa dia bisa berakhir menjadi sekretaris orang sepertinya? Entahlah. Mungkin itu adalah salah satu misteri alam yang belum terpecahkan.

"Bud. Aku akan bahagia."

Lakis tersenyum seolah ia sedang mengatakan sesuatu yang jelas. Melihatnya begitu percaya diri, Bud hanya menggelengkan kepala tidak percaya.

'Dia memang orang yang seperti ini.'

Jadi Bud mengikuti kebohongan Lakis yang terlihat jelas.

Awan bergeser, membuat cahaya bulan menyinari dua orang yang sedang minum itu. Sekarang, Bud melihatnya dengan jelas.

Jejak kemerahan di mata Lakis.

Sungguh...

Jika para Dewa memang memperhatikan dunia ini, bukankah itu berarti mereka melihat bagaimana temannya itu mencintai seseorang?

Bud tidak mengerti.

Semua orang di tempat itu saja tahu jika laki-laki yang masih dikenali sebagai Raja Barbarian itu mencintai seorang wanita yang baru di temuinya. Dia mencintainya, sangat.

Sampai-sampai itu terlihat menyedihkan.

Tidak ada hal yang lebih menyedihkan dibanding saat semua orang tahu jika kau mencintainya, tapi takdir mu tidak terikat bersamanya.

Oh tidak, Bud salah. Nyatanya Lakis mempunyai takdir dengan Saint. Takdir yang hanya sekedar bertemu, tidak lebih dari itu.

Jika ada orang yang harus disalahkan,

The dark past with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang