Suatu hari,
Raon menemukan sebuah kotak mewah di atas meja makan.
"Beacrox si koki, ini punya siapa?"
Beacrox yang menghidangkan makanan manis berhenti dan memandang kotak tersebut dengan tatapan rumit.
"Tuan muda meninggalkannya."
"Manusia?"
"Ya Raon-nim, tetapi tolong jangan menyentuhnya."
'Karena kotaknya rusak.'
Beacrox tidak mengatakan yang terakhir dan meninggalkan ruang makan saat Raon mengangguk semangat.
Raon anak yang baik. Manusianya selalu mengatakan itu padanya. Dia tidak akan menjadi jahat jika orang lain tidak mengganggu manusianya ataupun keluarganya.
Terlebih, Raon yakin jika kotak mewah itu berisi permata berharga. Manusianya suka mengumpulkan benda-benda mewah, jadi Raon tidak berniat menyentuhnya.
"Yang mana yang akan kumakan berikutnya? Kue coklat? Stroberi? Atau keju?"
Dia bersemangat.
Tuk!
Raon melihat ke bawah, kotak mewah itu rusak.
Keringat dingin turun saat ia menyadari jika ia secara tidak sengaja menjatuhkan kotak tersebut.
Σ(°□°´Ⅲ)!!?
'A...apa yang harus kulakukan?! Manusia akan marah!'
Raon panik.
Dia terbang memutari meja seperti lalat berukuran raksasa.
Dia mulai membayangkan~
"Apa, Raon yang menghancurkannya? Usir!"
Atau,
"Beraninya merusak kotakku... Raon anak nakal, aku membencimu!"
"Tidak!!!"
Raon tidak mau dibenci manusianya!
Dia menangis sedih.
Dengan keterampilan mencuri(?)nya ia mengutip kotak itu, berhati-hati dan memasukkannya ke dalam sihir penyimpanannya. Raon langsung kabur ketika mendengar suara langkah kaki mendekati ruang makan.
***
"Dimana Raon?"
Cale melihat ke sekeliling, mencari gumpalan hitam yang seharusnya sedang makan di ruang makan.
'Loh, kotak itu hilang. Apa Beacrox membuangnya? Toh, itu sudah rusak.'
***
Cale mengernyit bingung.
Sudah malam, anak-anak seharusnya pulang ke vila. Tetapi sosok yang selalu muncul pertama di meja makan belum muncul.
Rasa khawatir muncul saat Ron masih tersenyum mengerikan seperti biasa.
"Manusia..."
Suara lemah datang dari balik jendela. Cale berjalan mendekat, membuka jendela, melihat sosok lesu berwarna hitam yang terbang dengan kepakan sayap yang lemah.
"Ra...on?"
Ada apa dengannya?
"Manusia...hiks, hiks..."
Raon segera maju, tak mampu menahan tangis.
Tuk...
Tu...k..
Tuk...
Satu per satu barang yang terlihat seperti bungkus kue berjatuhan, menimbun membentuk bukit kecil.
"Manusia, maafkan aku (´༎ຶД༎ຶ') aku salah~ manusia, jangan marah~ hiks,hiks..."
Cale terperangah.
Bagaimana bisa ia marah pada anak-anaknya?
"Aku, aku tahu kau paling suka pai apel, jadi aku membeli banyak~"
Raon berkata, menyodorkan pai apel di ujung cakarnya. Tatapan Cale mendarat pada bukit kecil yang terbuat dari pai apel.
Membayangkan dia memakan semua, rasa mual naik tanpa sadar.
'Aku tidak perlu pai apel.'
Cale ingin mengatakannya, sebelum...
"A,aku memakai semua uang tabunganku...aku tidak mencuri membelinya....sungguh...."
Sekarang Cale tidak bisa mengelak.
Aigoo...nasibku...
Sementara naga kuno yang memperhatikan di sudut hanya menggelengkan kepalanya, menghela nafas panjang.
'Bajingan sial.'
KAMU SEDANG MEMBACA
The dark past with you
FanfictionIni fanfic pertama saya. Bukan terjemahan, murni tulisan pemuas halu. Kisah asli: Trash of the Count's Family. Jangan mirror tanpa izin, saya ngambek nanti trus berhenti nulis 🙂. Udah nulis kagak dpt duit, dicolong lagi tulisannya. Itu kagak enak🙃...