"Kau sudah kirimkan video latihan tadi ke grup?" Jenny bertanya pada Seo Dam, sementara tangannya memainkan sumpit di atas mangkuk sup yang hanya tersisa sedikit lagi. Mereka baru selesai latihan dan sepakat untuk makan malam bersama di dekat SNU. Sayangnya Jenny tidak melihat Jae Hyun dan Yanzhen saat tiba di restoran ini, mungkin mereka sudah selesai makan sebelum jam 9.
Seo Dam hanya mengangguk menjawab Jenny, belum mampu untuk bersuara karena mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Jujur, aku gugup untuk besok. Aku takut Kim Jin akan mengacaukan bass nya." Nam Hee sang gitaris bersuara sementara matanya menatap layar ponselnya dengan serius.
"Aku juga. Tidak ikut latihan di hari terakhir itu sesuatu yang mengerikan. Aku punya firasat buruk. Kenapa sih dia tidak jadi datang? Memangnya cuma dia yang sibuk?" Jo Seok si drummer turut menimpali.
"Sudahlah, aku yakin kok penampilan kita besok akan memukau para senior. Kim Jin itu sudah main band dari SMA. Kalau tidak ambil jurusan kimia dia mungkin sudah jadi bassist profesional sekarang. Lagipula dia kan sudah ikut latihan beberapa kali sebelumnya." Jenny mencoba menenangkan teman-temannya yang sejak latihan tadi masih membicarakan hal yang sama sampai sekarang. Jelas sekali mereka semua sedang gugup bercampur kesal. Bagaimana tidak, Kim Jin, bassist mereka tiba-tiba membatalkan kehadirannya 2 jam sebelum latihan. Alasannya karena dia harus pergi ke busan untuk urusan keluarga.
"Aku bukan mempermasalahkan skill nya sih. Aku tahu dia hebat, yang ku khawatirkan itu dia tidak bisa menyatu dengan kita. Dia baru ikut latihan 2 kali loh dari total 5 kali latihan. Kalau sampai dia mengacaukannya besok, aku tidak akan segan-segan melaporkannya pada senior Kyung Seok," kata Jo Seok sebelum meneguk minumannya. Ada emosi yang tersirat dalam kalimatnya.
"Sudah-sudah, pikirkan sesuatu yang baik," ucap Jenny berusaha menghentikan pembicaraan mereka yang terlalu mempermasalahkan Kim Jin itu. Bukannya apa, tapi kalau pembicaraan ini diteruskan bisa-bisa besok mereka akan lebih canggung lagi dengan Kim Jin. Kalau satu satu anggota saja tidak sehati dengan anggota lainnya, penampilan mereka dijamin akan hancur.
"Omong-omong tentang sesuatu yang baik, kalian tahu tidak hari ini ada seminar di Fakultas Teknik?" Seo Dam yang baru menyelesaikan makanannya, sudah kembali disibukkan oleh ponselnya dan mengangkat topik baru untuk dibahas.
"Tolong ya, setiap hari di SNU ada puluhan seminar. Aku tidak punya waktu mencari tahu seminar di fakultas lain," jawab Nam Hee.
"Ini sesuatu yang perlu kau cari tahu sih. Tahu Glory Tech?"
Okay, Jenny tampaknya sudah menyadari kemana arah pembicaraan ini.
"Perusahaan China itu? Kantornya di dekat sini kan?"
Nam Hee menebak dan dikonfirmasi oleh anggukan Seo Dam. Sedangkan Jenny? Gadis itu hanya diam, berusaha untuk terlihat seolah tidak tahu apa-apa."Jadi Fakultas Teknik tadi pagi mengadakan seminar, mereka mengundang VP Engineering dari Glory Tech. Lihat, namanya Edward Xu, tampan kan?" Seo Dam mengarahkan layar ponselnya pada Nam Hee.
"Heol, yakin dia bukan aktor?"
Seo Dam menggeleng. "Dia bukan aktor. Aku sudah dengar beberapa kali sih soal dia sering mengajar di Fakultas Komputer dan KAIST. Kemarin aku tidak terlalu peduli karena aku tidak tahu persis bagaimana wajahnya. Aku cuma pernah dengar dia tampan. Tapi setelah seminar tadi pagi, ada seseorang yang mengupload fotonya di forum mahasiswa. Dan jujur, sekali lihat saja aku sudah yakin dia tipeku. Sekarang situs forum sedang ramai membicarakannya." Seo Dam kembali menggulir layar ponselnya untuk membaca komentar-komentar pada postingan yang menghebohkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supremacy of Love
ChickLitApa yang kau lakukan jika ayahmu yang baru saja ditinggal mati ibumu empat bulan lalu, memperkenalkan pacar barunya dan mengatakan bahwa mereka akan menikah bulan depan? Kalau Jenny,gadis itu memilih untuk kabur. Terimakasih pada Michael, ayah Jenn...