BAG 16 "Letter"

56 12 13
                                    

Hampir dua bulan berlalu, Jenny semakin terbiasa dengan apartemen ini beserta dua pria lajang di dalamnya. Untuk Jae Hyun, Jenny sudah hapal di luar kepala semua kebiasaan kakaknya itu. Tapi Yanzhen berbeda, Jenny baru tinggal dua bulan bersama pemuda itu, jadi semua yang berkaitan dengan pemuda itu merupakan hal baru baginya. Setelah mengamati selama dua bulan, berikut ini adalah daftar kebiasaan-kebiasaan Yanzhen.

1. Yanzhen suka mengunyah Jelly saat sedang berkonsentrasi di depan laptopnya. Matanya mungkin terlihat tajam serius menatap layar komputer, tapi mulutnya akan sibuk mengunyah jelly. Menurut Jenny, itu cukup lucu. Jenny bahkan berpikir pemuda ini mungkin terobsesi pada jelly, sampai-sampai dia menyetok beberapa bungkus jelly di lemari penyimpanan.

2. Yanzhen mempunyai piyama hitam dan coklat tua, kalau dia sedang mengenakan itu, artinya salah satu pekerjaannya sudah selesai, dan dia sedang punya waktu untuk bersantai di depan TV.

3. Selain Jelly, Yanzhen suka makan ramyeon.

4. Yanzhen suka menonton 'Ask us anyway' JTBS kalau dia sedang luang. Dia takkan tertawa pada lelucon yang membuat Jenny tertawa terbahak-bahak. Tapi akan tersenyum kecil pada lelucon yang justru membuat Jenny tidak tertawa sama sekali. Serius, Jenny tidak mengerti siapa sebenarnya yang punya selera humor yang buruk. Dia atau pemuda itu?

5. Jenny sudah menyadarinya sejak lama, tapi kebiasaan ini harus dimasukkan dalam daftar ini. ALIS BERKERUT! Intensitas pemuda itu bersikap ramah jauh lebih sedikit di banding intensitas kau mendapati wajahnya berkerut sepanjang waktu.

Berkat Yanzhen, Jenny bahkan sudah punya teman untuk pergi ke gereja di hari minggunya. Jae Hyun dan keluarganya adalah penganut Buddha, jadi selama ini Jenny pergi ke gereja sendirian. Minggu pertama Jenny pindah ke apartemen ini, ia cukup terkejut saat ia mendapati Yanzhen bangun pagi di hari minggu lengkap dengan pakaian rapinya. Awalnya Jenny mengira Yanzhen akan ke kantor untuk pekerjaan tambahan, tapi Yanzhen bilang ia akan pergi ke gereja. Selama ini gadis itu mengira Yanzhen adalah seorang ateis seperti kebanyakan orang jenius yang dikenalnya.

Dalam perjalanan ke gereja, Jenny bertanya kenapa ia tak pernah melihat Yanzhen berdoa saat mereka sedang makan bersama. Yanzhen menjawab, sebenarnya ia berdoa, hanya Jenny saja yang tidak memperhatikannya.

Seminggu lalu, Jenny sudah dideportase dari wilayah kekuasaan Jae Hyun yang sebelumnya sempat direbut oleh Jenny. Kakinya sudah sembuh total dan sekarang gadis itu sudah kembali ke tempatnya yang sebenarnya, kamar ketiga di lantai dua.

Sebenarnya, Jenny cukup menyayangkan hal itu. Kau tidak tahu betapa kompaknya gadis itu dengan Yanzhen saat mereka harus diam-diam menyelinap ke dapur untuk memasak ramyeon pada tengah malam agar tidak ketahuan oleh Jae Hyun. Jangan tanya kenapa mereka menghindari Jae Hyun. Jae Hyun akan menceramahi mereka setiap kali mereka menikmati lezatnya ramyeon. Sepupu Jenny itu memang selalu terobsesi dengan makanan sehat dan paling anti dengan makanan instan.

Pemuda itu berkata, "Kalau kalian lapar, aku bisa memasak makanan yang sebenarnya untuk kalian. Ramyeon itu tidak sehat, tahu?" Jae Hyun tidak mengerti satu hal. Ramyeon adalah makanan primer bagi sebagian orang. Itu artinya, kalau kau sedang ingin makan ramyeon, yang masuk ke perutmu haruslah ramyeon. Mengerti sampai disini?

Jenny dan Yanzhen mengangguk pada ceramah Jae Hyun, tapi jauh dalam hati mereka, mereka menyimpan niat busuk untuk mengkhianati Jae Hyun. Pada awalnya Jenny dan Yanzhen saling tidak mengetahui niatan mereka.

Lalu, bagaimana kerjasama itu bisa terjadi?

Suatu malam, Jenny menyelinap ke dapur dan berusaha untuk tidak menghasilkan suara apapun yang bisa membangunkan kedua pemuda lajang di apartemen itu. Ia sedang memanaskan air saat ia mendengar suara langkah kaki seseorang sedang menuju ke arahnya. Tangannya dengan cepat mematikan kompor listrik, dan segera meraih sebungkus ramyeon yang sengaja diletakkannya di atas meja. Gadis itu meringkuk di balik meja penyimpanan dan berusaha menahan nafasnya. Beberapa detik kemudian ia merasakan sesosok makhluk sudah berdiri di sebelahnya. Nyaris saja ia berteriak, sampai ia mendongak ke arah sosok itu dan melihat Yanzhen sudah berdiri disana dengan wajah datarnya memandang ke arah Jenny yang bersembunyi seperti pencuri. Di tangan pria itu terselip sebungkus makanan yang terlihat sama dengan ramyeon yang ada di tangan Jenny.

Supremacy of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang